Nick Araza, seorang praktisi chiropractic di Santa Barbara Family Chiropractic, mengatakan bahwa kifosis dikaitkan dengan postur tubuh yang buruk dan pola gerakan yang buruk.
Nick menyatakan bahwa hanya 20 menit postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan perubahan negatif pada tulang belakang.
Baca Juga: Karena Pandemi Covid-19 Banyak Orang Mengalami Cave Syndrome, Apa Itu?
Misalnya ketika Kawan Puan menghabiskan waktu dalam posisi tertekuk (membungkuk), maka kepala mulai mempertahankan posisi ke depan.
Hal ini menyebabkan peningkatan stres dan beban pada tulang belakang dan leher.
Masih dari sumber yang sama, sebenarnya kifosis bisa dicegah.
Caranya yakni mempraktikkan postur tubuh yang benar dan melakukan latihan untuk memperkuat punggung dan leher.
Selain itu, olahraga yang dikombinasikan dengan postur tubuh yang baik dan perawatan kiropraktik, dapat membantu memperbaiki punggung atas.
Cara pencegahan tersebut sudah dibuktikan mampu mencegah kifosis.
Hal ini sama seperti yang dijelaskan dalam jurnal Spinal Extensiom Exercises Prevent Natural Progression of Kyphosis.
Baca Juga: Kendall Jenner Akui Menderita Social Anxiety. Ini Penjelasan Ahli
Peneliti jurnal tersebut menyatakan efek latihan ekstensi tulang belakang pada kifosis mampu memperkuat otot ekstensor, yang dapat menurunkan sudut kifosis.
Studi yang sama menemukan bahwa setelah satu tahun latihan, perkembangan kifosis pada perempuan usia 50 hingga 59 tahun tertunda dibandingkan dengan mereka yang tidak menyelesaikan latihan ekstensi ini.
(*)