Parapuan.co – Jika Kawan Puan perhatikan, setahun belakangan ini makin banyak brand-brand mewah memilih selebritas Asia untuk menjadi duta global mereka.
Misalnya saja seperti Rose Blackpink untuk Saint Laurent dan Tiffany & Co, Jisoo Blackpink untuk Dior, Lisa Blackpink untuk Celine hingga BTS untuk Louis Vuitton.
Tak hanya artis K-Pop saja. Armany Beauty juga telah menunjuk aktor dan penyanyi asal Tiongkok, Jackson Yee, sebagai duta global.
Begitu juga dengan model asal Jepang Bernama Koki yang menjadi wajah baru untuk Estee Lauder.
Padahal sebelumnya, brand-brand mewah ini cenderung memilih selebritas terkenal dari Amerika Serikat maupun Eropa untuk jadi duta globalnya.
Baca Juga: Setelah Saint Laurent, Kini Rose BLACKPINK Jadi Global Ambassador Tiffany & Co
Sepertinya ada perubahan cara pandang brand-brand mewah di dunia fashion dan kecantikan ini yang sebelumnya cenderung western centric.
“Saya senang BTS bergabung dengan Louis Vuitton. Saya menantikan kemitraan luar biasa ini yang bisa menambahkan babak modern baru ke dalam rumah mode dengan menggabungkan kemewahan dan budaya kontemporer,” ujar Virgil Abloh, Direktur untuk Louis Vuitton men.
Melansir dari South China Morning Post, pemilihan bintang-bintang K-Pop sebagai duta global rumah mode mewah karena mereka memiliki banyak pengikut dari generasi Z.
View this post on Instagram
Lebih dari itu, bintang-bintang K-Pop ini juga berperan penting terhadap perpindahan standar kecantikan tradisional yang cenderung western centric menjadi lebih inklusif.
Terlepas dari misi inklusivitas yang menjadi tujuan para rumah mode mewah ini memilih wajah Asia untuk menjadi duta global mereka, namun tentu kita tahu bahwa artis-artis K-Pop ini menghasilkan banyak keuntungan bagi merek kecantikan di seluruh dunia.
Bahkan, menurut Rocky Chi, luxury expert dari Melody Communications yang berbasis di London, kondisi pandemi turut berkontribusi pada perubahan ini.
Baca Juga: Rosé BLACKPINK Cetak Dua Guinness World Records dengan Debut Solonya
View this post on Instagram
Menurutnya, orang Asia, khususnya Cina, adalah konsumen barang mewah terbesar di Eropa.
Kondisi pandemi yang tak memungkinkan mereka untuk mengunjungi negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, membuat penjualan anjlok.
Hal ini juga diamini oleh Charlie Gu, pakar marketing di Shanghai, Cina dan San Fransisco, Amerika Serikat.
“Asia, khususnya Kawasan Cina, telah memberikan kontribusi penting pada keuntungan brand-brand mewah selama Covid-19,” ujarnya.
Jadi, menurutnya, tak heran jika rumah-rumah mewah berlomba-lomba memilih selebritas Asia untuk jadi duta besar global mereka.
Baca Juga: Gaet BTS Jadi Model, Ini Brand Fashion Termahal di Dunia Setelah Louis Vuitton
View this post on Instagram
Meningkatnya popularitas dunia kecantikan Korea dan dominasi konsumerisme terhadap label mewah oleh masyarakat Cina, menjadi kombinasi yang mantap bagi brand-brand tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
“Selain itu, daya tarik global dari K-Pop dan semakin dikenalnya talenta Asia di Hollywood bisa jadi berkontribusi terhadap fenomena baru ini,” papar Charlie.
Misalnya saja seperti Academy Awards dua tahun belakangan yang menjadi terobosan baru bagi talenta Asia.
Bahkan menurut Charlie, selebritas Asia lebih cenderung dapat menarik minat pemirsa muda.
Maka, pemilihan mereka sebagai duta global juga diharapkan oleh rumah mode mewah ini dapat menjembatani kesenjangan usia konsumennya di Barat dan membantu memperluas demografis konsumen ke yang lebih muda.(*)