Benarkah Terapi Penciuman Bisa Kembalikan Fungsi Penciuman Akibat Covid-19?

Firdhayanti - Rabu, 19 Mei 2021
Menurut riset, terapi penciuman dapat membantu mengembalikan kemampuan penciuman yang berkurang sejak dulu.
Menurut riset, terapi penciuman dapat membantu mengembalikan kemampuan penciuman yang berkurang sejak dulu. freepik

Parapuan.co - Kehilangan kemampuan mencium bau dialami oleh beberapa orang saat terkena Covid-19.

Menghilangnya kemampuan ini dialami beberapa hari dan tentunya terasa tidak nyaman.

Melansir Self, ternyata ada yang namanya terapi penciuman, lho. 

Baca Juga: Sering Sakit Punggung? Waspada 3 Penyakit Berbahaya Berikut Ini

Terapi penciuman ini sudah bukan hal yang baru.

Dalam National Library Medicine, terdapat penelitian di Laringsokop pada tahun 2009 yang membahas tentang terapi penciuman.

Tran Bao Locke, MD, asisten profesor otolaringologi di Baylor College of Medicine mengatakan dalam studi ini, 40 pasien yang mengalami kehilangan penciuman menceritakan bahwa mereka hanya mencium empat aroma selama dua kali sehari.

Empat aroma tersebut yakni mawar, kayu putih, lemon, dan cengkeh.

Setelah 12 minggu, peserta yang menggunakan terapi ini melakukan tes identifikasi bau lebih baik daripada 16 peserta kontrol yang tidak mendapatkan terapi.

Pada penelitian selanjutnya, pasien diminta untuk menghirup empat aroma minyak esensial atau diffuser selama 15 hingga 20 detik, dua kali sehari.

“Sama seperti ada tiga warna utama yaitu merah, biru, dan kuning, ada empat bau primer,” Raj Sindwani , MD, seorang ahli THT di Klinik Cleveland, mengatakan pada DIRI.

Aroma itu adalah bunga (mawar), buah (lemon), aromatik (cengkeh atau lavender), dan resin (kayu putih).

Sumber: self.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri