Parapuan.co - Manusia adalah makhluk sosial.
Sedari dulu kita diajarkan bahwa hubungan sosial sangat penting untuk kesejahteraan emosional dan fisik.
Kita juga diajarkan untuk membangun relasi dan menghabiskan waktu bersama orang lain untuk mendukung perkembangan diri.
Namun, tahukah kamu, bahwa waktu menyendiri juga punya peran penting bagi perkembangan diri dan kesehatan mental loh.
Berada di sekitar orang lain memang banyak manfaatnya, tetapi juga dapat menimbulkan stres bagi beberapa orang.
Tidak sedikit orang yang merasa khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan saat berada di tengah banyak orang.
Baca Juga: Perlunya Menjaga Privasi Serta Pengaruhnya Bagi Kesehatan Mental
Mereka cenderung mengubah perilaku untuk menghindari penolakan dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
Tapi yang tak banyak disadari, hal tersebut justru dapat berbahaya bagi kesehatan mental kita.
Kita bisa jadi akan hidup dan melakukan sesuatu demi memuaskan orang lain.
Maka dari itu, penting memiliki waktu untuk diri sendiri dan memberi kesempatan untuk melepaskan diri kita dari tekanan sosial.
Melansir dari Verywellmind.com, berikut manfaat lain menyendiri bagi kesehatan mental kita.
Mengenal Diri Sendiri
Menyendiri dapat memberi kamu waktu dan kebebasan untuk benar-benar mengeksplorasi minat tanpa pengaruh dari orang lain.
Waktu menyendiri bisa menjadi cara untuk mencoba hal-hal baru dan mencari cara ekspresi diri yang baru.
Kamu dapat menjelajahi hal-hal tanpa tekanan dan penilaian yang mungkin dipaksakan oleh orang lain atau lingkungan sosial.
Memiliki waktu untuk diri sendiri sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kamu.
Alih-alih mengkhawatirkan ekspektasi dan pendapat orang lain, waktu menyendiri memungkinkan kamu untuk fokus mengenal diri sendiri.
Baca Juga: Maksimalkan 6 Aspek Kehidupan Ini Agar Hidup Bisa Lebih Bahagia
Meningkatkan Kreativitas
Waktu menyendiri adalah kesempatan untuk membiarkan pikiran kamu mengembara dan mengeksplorasi kreativitas tanpa perlu peduli komentar orang lain.
Menyendiri dapat menyebabkan perubahan di otak yang membantu memicu proses kreatif.
Mereka yang cenderung sengaja menarik diri dari orang lain adalah orang-orang yang sangat kreatif.
Sebuah studi pada tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti menemukan bahwa isolasi sosial menyebabkan peningkatan aktivitas di sirkuit saraf yang terkait dengan imajinasi.
Ketika terbebas dari aktivitas sosial, otak meningkatkan jaringan kreatifnya untuk membantu mengisi kekosongan tersebut.
Mengisi Energi Sosial
Ketika kita hidup menyendiri, orang lain cenderung melihatnya dari sudut pandang negatif.
Namun, para peneliti telah menemukan bahwa orang yang hidup sendiri memiliki lebih banyak energi sosial daripada orang yang tinggal bersama dengan orang lain.
Dalam bukunya yang berjudul Going Solo, sosiolog Eric Klineberg mencatat bahwa satu dari tujuh orang dewasa di Amerika Serikat memilih untuk hidup sendirian.
Klineberg menemukan bahwa mereka sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya.
Mereka yang hidup menyendiri dapat mengisi energi sosialnya setiap hari.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk! Kenali 4 Sisi Positif dari Sifat Pemberontak, Yuk
Ternyata menyendiri tidak selamanya buruk, Kawan Puan.
Terkadang kita membutuhkan waktu untuk diri sendiri demi kesehatan mental yang lebih baik. (*)