Parapuan.co - Baru-baru ini Kylie Jenner menggunggah cuitan dengan tangkapan layar sebuah artikel yang berisi rumor hubungannya dengan Travis Scott.
Keduanya diisukan menjalin hubungan terbuka atau open relationship, tetapi melalui cuitan itu, Kylie menyangkal pemberitaan dari Daily Mail tersebut.
Seperti yang kita ketahui, Kylie dan Travis, yang merupakan orang tua dari Stormi Webster ini secara resmi putus pada musim gugur 2019 lalu.
Baca Juga: Mengenal Codependent Relationship, Begini Tanda dan Cara Mengatasinya
Namun, mereka secara aktif mengasuh Stormi bersama dan menghabiskan banyak waktu bersama sebagai sebuah keluarga, terlepas dari apa pun hubungan mereka.
you guys really just make up anything. pic.twitter.com/Q0LPxgiRGg
— Kylie Jenner (@KylieJenner) May 21, 2021
"Kalian benar-benar hanya mengarang apa saja," tulis Kylie di atas cerita itu. Setelahnya, Kylie mengklarifikasi cuitannya dengan utas berikutnya.
"Saya tidak mendiskreditkan siapa pun yang berada dalam hubungan terbuka, tetapi ceroboh dan tidak sopan menyebarluaskan narasi ini di luar sana tanpa mengetahui apa yang benar."
Tentu saja, meskipun orang tua Stormi ini adalah figur publik, hubungan mereka adalah milik mereka berdua, dalam bentuk apa pun saat ini.
Toh, masuk akal jika mereka terlihat menghabiskan waktu bersama karena mereka melakukan co-parenting, meskipun keduanya tidak dalam hubungan romantis.
Pasalnya tidak semua warganet juga langsung memahami apa yang dimaksud dengan hubungan terbuka atau open relationship itu seperti apa.
Lantas, apa sebenarnya open relationship itu?
Mengutip Verywell Mind, open relationship adalah hubungan terbuka dan non-eksklusif, yang termasuk konsensual non-monogami dan telah disepakati kedua belah pihak untuk menjalin keterikatan emosional atau seks dengan orang lain.
Berbeda dengan perselingkuhan, open relationship ini diketahui oleh pasangan yang lain dan menyetujuinya, begitu pula sebaliknya.
Mereka juga berbeda dari poliamori, di mana pasangan dapat mengejar lebih dari satu hubungan berkomitmen pada satu waktu.
Bisa jadi, open relationship ini tidak didasarkan pada komitmen yang utuh, namun menomorsatukan kesenangan atau kepuasan di semua pihak.
Baca Juga: Kawan Puan, ini 5 Tanda Kamu Alami Trauma Akibat Toxic Relationship
Apakah open relationship bisa dilakukan semua orang?
Sebelum menjawabnya, Kawan Puan perlu mengetahui risikonya jika ingin membuka sebuah hubungan intim kepada orang lain.
Pasangan yang sudah menikah dan pasangan yang berkomitmen apabila ingin terlibat dalam hubungan terbuka harus melakukan persetujuan untuk:
1. Berkencan dengan orang di luar pernikahan, baik melakukan hubungan seks dan keterikatan emosional.
2. Mengejar hubungan romantis di luar pernikahan, melakukan kebersamaan dalam kegiatan yang menyenangkan.
3. Memiliki hubungan fisik di luar pernikahan, mungkin bisa secara rutin dan terjadwal.
Tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu, jangan berdasarkan paksaan atau gegabah karena pasangan telah menunjukkan tanda-tanda setuju.
Beberapa risiko di bawah ini berpotensi dialami oleh salah satu atau semua pihak yang menyepakati open relationship.
- Kecemburuan dan masalah harga diri.
- Rasa sakit secara emosional saat pasangan mengalami kesenangan dan kebahagiaan dengan orang lain.
- otensi alami infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS, sifilis, chlamydia, dan gonore.
- Kehamilan yang tidak direncanakan.
- Kecanduan seksual atau kehilangan libido karena mencoba menyenangkan banyak pasangan.
Baca Juga: Tak Selamanya Menyenangkan, Ini 3 Dampak Aplikasi Kencan Online untuk Kesehatan Mental
Berada dalam hubungan terbuka bukan untuk semua orang.
Namun, jika melakukannya, bukan berarti juga tidak menunjukkan kurangnya kedewasaan atau kasih sayang untuk memutuskan untuk lebih memilih monogami.
Pada akhirnya, jujur pada diri sendiri dan pasangan adalah hal terpenting untuk kebahagiaan dalam hubungan percintaan. (*)