Pentingnya Pembagian Peran Domestik yang Dimulai dari Keluarga

Putri Mayla - Kamis, 3 Juni 2021
Smiling Asian couple standing in front of a gray background.
Smiling Asian couple standing in front of a gray background. FreshSplash

Parapuan.co - Jika laki-laki atau suami terlibat dalam pekerjaan domestik harusnya itu menjadi sesuatu yang wajar ya, Kawan Puan.

Karena pekerjaan domestik seperti mengurus anak, menyiapkan makanan, dan membersihkan rumah harusnya menjadi tanggung jawab bersama.

Baca Juga: Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama

Dalam artian pembagiannya sudah disepakati antara suami dan istri.

Pada 16-19 April lalu PARAPUAN mengadakan riset berjudul Pembagian Peran Domestik.

Riset tersebut diikuti oleh 234 responden yang sejumlah 23,1% mencari nafkah dan mengerjakan tugas domestik, dan 12% ikut mengurus anak.

Menanamkan nilai kerjasama dan tanggung jawab lewat pembagian peran domestik

Seorang pegawai swasta yakni Justru Pakpahan memiliki sistem kerja shifting bersama istrinya.

Dalam hal pekerjaan domestik, ia membagi peran sesuai dengan waktu di luar shift jam kerja mereka yang kebetulan berbeda.

Baca Juga: Kapan Mulai Ajarkan Tugas Domestik pada Anak? Ini Kata Psikolog

Menurutnya, pekerjaan domestik harus dibagi antara suami istri, dan hal ini juga ia tanamkan ke anak laki-lakinya.

"Buat saya, orang yang saya cintai saya nggak akan tega melihat dia melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik sendiri, sementara saya duduk-duduk manis, dan hal ini juga saya tanamkan ke anak cowok saya, bahwa kerjasama itu sangat penting," ungkapnya pada PARAPUAN, Selasa (18/5/2021).

"Dan saya melihat kan mereka melakukan perkejaan yang ringan-ringan mulai dari ngeberesin mainan mereka, tempat tidur mereka dan kadang-kadang nyapu halaman dan siram tanaman terutama buat anak laki-laki saya, saya selalu tanamkan kerjasama dan tanggung jawab," tambahnya

Hal tersebut ia lakukan untuk menanamkan nilai kerjasama dan tanggung jawab dimulai dari rumah.

Ayah bisa menjadi role model bagi anak dalam pembagian peran domestik

"Suami yang mendapatkan contoh ayah yang ikut mengurus rumah tangga bisa lebih fleksibel dalam berbagi tugas rumah tangga dengan istri,”  jelas Pingkan Rumondor, Psikolog Klinis Dewasa berpendapat saat dihubungi PARAPUAN pada Selasa (18/5/2021).

Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, pel, masak, dan lain-lain.

Kondisi tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ida Ruwaida, seorang Dosen Sosiologi dan Peneliti Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Membagi Tugas Domestik dengan Anak Bisa Latih Kemandirian, Loh!

"Keluarga merupakan agen sosialisasi atau pembelajaran sosial tentang peran-peran sosial, termasuk peran laki-laki dan perempuan,” jelas Ida saat dihubungi PARAPUAN pada Selasa (11/5/2021). 

Sehingga, figur ayah maupun ibu atau kakek maupun nenek dalam memerankan statusnya menjadi sumber pembelajaran atau role model bagi anak."

"Ketika anak dibiasakan sejak dini dengan pekerjaan-pekerjaan domestik, tanpa mengenal laki dan perempuan, maka mereka akan cenderung lebih bersikap terbuka," imbuhnya.

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja