3. Menghabiskan uang berlebihan.
Harus bersikap konsisten untuk tidak memberi anak uang tambahan selain memberikan uang saku.
Jika tidak, maka kita tidak membantu mengajarkan anak tanggung jawab finansial.
Anak menjadi lebih boros dan bertambah kebutuhannya secara tiba-tiba, padahal tidak diperlukan.
4. Terlambat memberikan uang saku.
Antara usia lima dan tujuh tahun, kebanyakan anak siap untuk mulai belajar tentang uang dan memahami konsep yang diajarkan uang saku.
Meskipun sedikit, mereka sudah paham bahwa uang sebagai alat tukar untuk mendapatkan sesuatu.
Apabila terlambat memulao, kebiasaan menganggarkan uang juga akan terlambat.(*)
Baca Juga: Apakah Mendisiplinkan Anak dengan Memukul Benar-Benar Melukai Batin Mereka Seumur Hidup?