Suarakan Rasisme, The Linda Lindas Ingin Orang Tak Merasa Sendiri

Firdhayanti - Kamis, 27 Mei 2021
The Linda Lindas
The Linda Lindas Instagram @the_linda_lindas

Tumbuh dalam Musik dan Budaya Punk 

Jauh sebelum penampilan mereka di AAPI Heritage Month menjadi viral, bukan kali pertama bagi The Linda Lindas untuk menarik perhatian industri musik. 

Gadis-gadis asal Los Angeles mengawali perjalanan mereka sebagai band pick up di festival Girlschool LA pada tahun 2018.

Dalam festival itu, mereka pun bisa terhubung dengan Bethany Cosentino dari Best Coast dan Karen O dari Yeah Yeah Yeahs, yakni beberapa band rock asal Amerika yang cukup dikenal namanya dalam musik bawah tanah. 

Ayah Mila dan Lucia adalah Carlos de la Garza, sound engineer yang memenangkan Grammy Awards untuk Paramore dan Best Coast. 

Sementara itu, ayah Eloise adalah Martin Wong, yang ikut mendirikan majalah budaya pop Asia Amerika Giant Robot.

Baca Juga: Zerika Akers, Penata Gaya Beyonce yang Dukung Karya Desainer Kulit Hitam

“Kami memiliki orang tua yang keren,” kata Lucia, duduk di halaman belakang LA, yang juga merupakan rumah bagi studio ayah mereka.

Mendengar hal itu, orang tua mereka meneriakkan persetujuan dari kejauhan saat wawancara berlangsung. 

"Saya tumbuh dengan budaya punk DIY, pergi ke pertunjukan punk, membuat mixtape - dengan gagasan bahwa siapa pun dapat melakukan apa pun," kata Eloise yang baru saja menyelesaikan kelas tujuhnya. 

Sekadar informasi,  DIY yang merupakan kepanjangan dari do it yourself adalah salah satu gaya hidup dari subultur punk era 80an dengan membuat sendiri berbagai kebutuhan hidup mereka, seperti baju dan berbagai kebutuhan rumah. 

“Punk adalah apapun yang kita inginkan. Saya suka 'lakukan sendiri' karena itu apa pun yang Anda rasakan. Tidak harus dengan cara tertentu, " terang Eloise. 

Sumber: The Guardian
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh