Parapuan.co – Kawan Puan, perjalanan membangun bisnis memang sebuah proses yang panjang.
Sebab membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi ketika ingin mengembangkan bisnis menjadi skala yang lebih besar.
Nah tantangan terbesar yang sering kali ditemui para pebisnis adalah strategi mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Lakukan Strategi Ini agar Bisnis Wedding Organizer Bisa Sukses di Masa Pandemi
Menjawab tantangan tersebut, Queen of K-Beauty sekaligus pemilik SOKO Glam, Charlotte Cho berbagi tentang caranya mengembangkan bisnisnya, seperti yang dilansir dari Forbes Woman.
Perempuan yang lahir dan besar di Los Angeles, Amerika Serikat ini mengaku bahwa dalam mengembangkan bisnis di ranah skincare-nya, ia menerapkan ‘jeong’.
Jeong merupakan salah satu nilai budaya di Korea Selatan yang mengedepankan loyalitas dan hubungan emosional yang kuat antara manusia dengan lingkungannya.
Baca Juga: 5 Tips Buat Pelanggan Setia dengan Bisnismu, Salah Satunya Jaga Kepercayaan!
Dengan kata lain, jeong ini bisa mendorong seseorang untuk sepenuhnya ‘hadir’ ketika melakukan interaksi sesama manusia, sehingga saling memahami satu sama lain.
Lalu bagaimana Charlotte Cho menerapkan nilai jeong ini untuk mengembangkan bisnisnya?
Berikut penerapan jeong yang bisa Kawan Puan sontek, yuk simak!
1. Jeong dalam pengembangan produk dan branding
Charlotte Cho mengisahkan perjalanan salah satu brand skincare yang ia bangun dengan nilai jeong ini, yaitu Then I Met You.
Brand yang dibangun dari tahun 2018 ini sudah meraih banyak penghargaan di bidang kecantikan.
Menurut Charlotte Cho, nilai jeong begitu ia terapkan ketika membangun setiap produk di Then I Met You ini.
Baca Juga: Mau Merintis Bisnis? Yuk Simak Nasehat dari Para CEO Sukses Ini
Seperti diketahui bahwa nilai jeong sendiri tidak mengenal kata buru-buru.
Sehingga ketika tengah mengembangkan sebuah produk, Charlotte Cho membutuhkan waktu lama agar produk yang dihasilkan bisa memenuhi standard an ‘sempurna’.
“Salah satu produk best seller kami adalah Living Cleansing Balm. Produk itu kami kembangkan selama 2 tahun lamanya,” ungkap Charlotte Cho.
Ia juga menambahkan bahwa buru-buru mengembangkan produk untuk mengikuti tren tidaklah bijak dilakukan dalam sebuah bisnis.
2. Jeong dalam proses perekrutan karyawan
Salah satu efek dari jeong adalah kemampuan untuk benar-benar peduli pada sesuatu, sehingga akan menghasilkan sebuah dedikasi yang alami.
Dedikasi yang tumbuh alami ini akan membuat seseorang mengerjakan sesuatu, tanpa mengharapkan timbal balik.
Nah jeong ini bisa disisipkan ketika proses interview karyawan.
Baca Juga: Tertarik Ikuti Tren Buka Coffee Shop? Begini Cara Memulainya Agar Sukses
Rekruiter bisa melihat seberapa calon karyawan benar-benar peduli terhadap pekerjaannya.
“Sebagai awalan, kita bisa menggunakan ini (jeong) untuk mengenali calon karyawan.
Misalnya apakah orang ini punya kemampuan bekerja sungguh-sungguh, dan tidak berusaha meraup manfaatnya hanya untuk diri sendiri?” tambahnya.
3. Jeong dalam menjaga hubungan dengan pelanggan
Menurut Charlotte Cho, mengembangkan bisnis tidak selalu tentang berjualan.
Sebab menjaga hubungan baik dengan para pelanggan juga merupakan hal yang penting.
Charlotte Cho menyontohkan, ketika ia membangun SOKO Glam, ia menawarkan fitur Skin Concierge.
Skin Concierge sendiri merupakan fitur SMS yang akan memberikan pelanggannya masukan tentang skincare, bukan hanya untuk memaksa membeli produk.
Baca Juga: 5 Strategi Penjualan Jangka Panjang agar Bisnis Tetap Jalan hingga Pandemi Usai
4. Jeong dalam membangun kerjasama tim
Salah satu efek baik dari jeong adalah tentang kebersamaan.
Charlotte Cho menambahkan, dulu ketika ia bekeja di perusahaan Samsung, ia belajar untuk makan siang bersama rekan kerja yang lainnya.
Kebersamaan ini ia gunakan untuk mengenal satu sama lain, sehingga bisa membentuk ikatan yang kuat.
Baca Juga: Selain Butuh Usaha, 2 Hal Ini Perlu Diketahui Sebelum Memulai Bisnis
“Saat makan siang dengan rekan kerja yang lainnya, kamu bisa melihat mereka sebagai seseorang di luar lingkup bekerja. Kamu bisa melihat apa saja tantangan yang mereka hadapi sehingga bisa saling berempati.”
Kawan Puan, itu dia beberapa cara mengembangkan jeong untuk mengembangkan bisnis.
Namun perlu digarisbawahi, bahwa jeong juga memiliki sisi buruknya seperti seseorang jadi sulit menciptakan batasan. (*)