Penting dalam Komunikasi, Begini Cara Menjadi Pendengar yang Baik

Alessandra Langit - Selasa, 1 Juni 2021
Ilustrasi dua perempuan saling mendengarkan
Ilustrasi dua perempuan saling mendengarkan Freepik

Memahami bahasa tubuh

Meskipun kita biasanya menggunakan komunikasi dengan kata-kata verbal, komunikasi bisa datang dalam berbagai bentuk. 

Di era pertemuan virtual yang kita jalani, menjadi jauh lebih menantang untuk memanfaatkan dan memahami bentuk-bentuk komunikasi lain.

Bahasa tubuh dapat memainkan peran penting dalam bagaimana kata-kata dan komunikasi kita ditafsirkan, terutama ketika ada argumen yang terlibat. 

Saat seseorang memberitahumu mengenai suatu hal, namun bahasa tubuhnya menyampaikan sesuatu yang sama sekali berbeda, sulit untuk memahaminya. 

Otak kita segera mulai mencari lebih banyak informasi dan mau tidak mau meminta untuk menindaklanjuti dengan pertanyaan yang akan memberikan kejelasan. 

Maka penting bagi kita dan lawan bicara untuk memahami bahasa tubuh masing-masing.

Hindari distraksi

Saat sedang mengobrol kemudian lawan bicara dengan muda terdistraksi, itu artinya lawan bicaramu kurang memberi perhatian saat berkomunikasi.

Sayangnya, hal ini sering terjadi, terutama di zaman sekarang di mana kita terus-menerus terganggu oleh media sosial, pesan teks, dan tanpa henti memeriksa ponsel. 

Kita terjebak dalam rasa ketagihan dengan distraksi dari ponsel dan mengubah kemampuan kita untuk benar-benar fokus. 

Baca Juga: Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama

Merespon gangguan dapat diartikan sebagai ketidakpedulian kamu terhadap lawan bicaramu. 

Maka, jika kamu mendapat notifikasi dari ponsel saat sedang mendengarkan orang lain bicara, abaikanlah.

Kawan Puan, mendengarkan itu sangat penting dalam komunikasi dua arah.

Dengan berlatih mendengarkan, kita sudah menerapkan etika komunikasi yang baik dan mengembangkan kemampuan komunikasi kita.

Kemampuan komunikasi yang baik dapat berguna bagi banyak aspek dalam hidup kita seperti pertemanan dan pekerjaan. (*)

Sumber: Life Hack
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya