Parapuan.co - Akibat pandemi Covid-19, kebiasaan berkomunikasi menjadi berubah.
Sebelum pandemi, kita terbiasa dengan komunikasi tatap muka, namun sekarang kita harus mulai terbiasa dengan komunikasi secara daring.
Komunikasi yang efektif di tempat kerja, di pergaulan, dan di masyarakat sosial telah menjadi topik diskusi selama beberapa dekade, namun tidak ada pengajaran dan penerapan yang lebih jauh karena bagi banyak orang komunikasi bisa berjalan secara natural tanpa teori.
Komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara dengan jelas atau menemukan pilihan kata yang tepat.
Komunikasi yang baik dimulai dengan menjadi pendengar yang baik.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Gadget Bisa Pengaruhi Kemampuan Bicara dan Sosial Anak
Sedari dulu kita selalu diingatkan bahwa ada alasan di balik mengapa kita memiliki dua telinga dan satu mulut.
Mungkin, secara metafora, salah satu alasannya adalah agar kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara karena mendengarkan adalah salah satu aspek penting dalam komunikasi.
Melatih diri untuk mendengarkan dengan baik tidaklah mudah. Melansir dari Life Hack berikut adalah cara yang dapat kita terapkan untuk dapat mendengarkan dengan lebih baik lagi.
Mendengarkan untuk memahami, bukan untuk menjawab
Tanpa kita sadari, ada perbedaan yang signifikan antara mendengarkan orang lain dan hanya sekedar mendengar mereka berbicara.
Mendengarkan melibatkan niat, fokus, dan konsentrasi, sedangkan mendengar hanya melibatkan kesadaran tingkat rendah bahwa orang lain sedang berbicara.
Mendengarkan adalah aktivitas sukarela yang memungkinkan seseorang untuk hadir dan berlaku pasif saat orang lain berbicara.
Mendengarkan bisa menjadi salah satu cara paling ampuh dalam berkomunikasi karena seseorang harus mendengarkan untuk memahami pesan yang disampaikan kepada mereka.
Sebagai hasil dari pemahaman yang lebih dalam, akan ada pertanyaan tindak lanjut, percakapan, dan pemecahan masalah.
Namun, kita harus memahami terlebih dahulu sebelum memulai percakapan lanjutan.
Hanya karena kamu mendengar sesuatu tidak berarti kamu benar-benar memahaminya, jadi kamu harus mendengarkan lebih fokus dan teliti.
Baca Juga: 5 Tips Komunikasi Efektif Menghadapi Konflik dengan Pasangan
Memahami bahasa tubuh
Meskipun kita biasanya menggunakan komunikasi dengan kata-kata verbal, komunikasi bisa datang dalam berbagai bentuk.
Di era pertemuan virtual yang kita jalani, menjadi jauh lebih menantang untuk memanfaatkan dan memahami bentuk-bentuk komunikasi lain.
Bahasa tubuh dapat memainkan peran penting dalam bagaimana kata-kata dan komunikasi kita ditafsirkan, terutama ketika ada argumen yang terlibat.
Saat seseorang memberitahumu mengenai suatu hal, namun bahasa tubuhnya menyampaikan sesuatu yang sama sekali berbeda, sulit untuk memahaminya.
Otak kita segera mulai mencari lebih banyak informasi dan mau tidak mau meminta untuk menindaklanjuti dengan pertanyaan yang akan memberikan kejelasan.
Maka penting bagi kita dan lawan bicara untuk memahami bahasa tubuh masing-masing.
Hindari distraksi
Saat sedang mengobrol kemudian lawan bicara dengan muda terdistraksi, itu artinya lawan bicaramu kurang memberi perhatian saat berkomunikasi.
Sayangnya, hal ini sering terjadi, terutama di zaman sekarang di mana kita terus-menerus terganggu oleh media sosial, pesan teks, dan tanpa henti memeriksa ponsel.
Kita terjebak dalam rasa ketagihan dengan distraksi dari ponsel dan mengubah kemampuan kita untuk benar-benar fokus.
Baca Juga: Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama
Merespon gangguan dapat diartikan sebagai ketidakpedulian kamu terhadap lawan bicaramu.
Maka, jika kamu mendapat notifikasi dari ponsel saat sedang mendengarkan orang lain bicara, abaikanlah.
Kawan Puan, mendengarkan itu sangat penting dalam komunikasi dua arah.
Dengan berlatih mendengarkan, kita sudah menerapkan etika komunikasi yang baik dan mengembangkan kemampuan komunikasi kita.
Kemampuan komunikasi yang baik dapat berguna bagi banyak aspek dalam hidup kita seperti pertemanan dan pekerjaan. (*)