“Saya pasti tidak akan punya anak lagi,” kata Hu Daifang, mantan pekerja migran di Provinsi Sichuan.
Hu, 35, mengatakan dia sudah berusaha untuk menjaga anaknya, terutama setelah ibunya jatuh sakit dan tidak bisa lagi membantunya.
“Rasanya seperti kita hanya bertahan, tidak hidup,” lanjutnya.
Baca Juga: Vietnam Temukan Varian Baru Virus Corona dengan Penyebaran Lebih Cepat
Bagi warga Tiongkok, kebijakan ini mengingatkan mereka akan kebijakan pemerintah sebelumnya yang kurang menyediakan perlindungan hukum dan keamanan sosial bagi mereka yang memiliki banyak anak.
Di Weibo, media sosial yang ada di Tiongkok, orang-orang mengeluhkan biaya pendidikan yang meningkat, harga rumah yang tinggi, dan jam kerja yang tidak kenal ampun.
Orang-orang mengatakan bahwa layanan penitipan anak di Tiongkok masih kurang sehingga banyak generasi muda yang menitipkan anaknya pada orang tua mereka.