“Saya sarankan Anda pertama-tama memperbaiki masalah paling mendasar terkait hak bersalin dan diskriminasi yang pasti akan dihadapi perempuan di tempat kerja, dan kemudian mendorong mereka untuk memiliki anak,” dalam komentar paling populer di Weibo.
Menanggapi jajak pendapat oleh Xinhua tentang kebijakan memiliki tiga anak tersebut, hanya sebagian kecil dari responden yang memilih "Saya siap, saya tidak sabar,"
Dari sekitar 22.000 orang yang menanggapi jajak pendapat tersebut, 20.000 memilih pilihan 'saya tidak akan mempertimbangkannya sama sekali'. Namun kini, jajak pendapat itu telah dihapus oleh Xinhua.
Baca Juga: Mengenal Morphing, Pelecehan Seksual Online yang Dialami Citra Kirana
Dalam pengumumannya, pemerintah berjanji membantu keluarga dengan biaya pendidikan dan perawatan anak, namun tidak banyak memberikan rincian.
Sebelumnya, Tiongkok telah lama berjanji untuk merombak kebijakan yang memengaruhi keluarga, akan tetapi perubahannya lambat.
Menurut Lu Hongping, profesor studi populasi di Universitas Hebei, satu-satunya perubahan nyata dalam lima tahun terakhir yakni kebijakan mengenai perpanjangan cuti melahirkan. Menurut undang-undang, cuti melahirkan menjadi sekitar 160 hari di sebagian besar wilayah.