Tak hanya itu, Malala juga membahas mengenai gerakan aktivisme muda yang saat ini sedang marak khususnya di sosial media.
Dilansir dari people.com, Malala memiliki pandangan sendiri mengenai aktivisme di sosial media.
Perempuan kelahiran tahun 1997 tersebut mengaku kurang begitu menyukai aktivisme melalui sosial media.
"Right now we have associated activism with tweets. That needs to change because Twitter is a completely different world.
Saat ini kami telah mengaitkan aktivisme dengan tweet. Itu perlu diubah karena Twitter adalah dunia yang sama sekali berbeda," katanya.
Baca juga: Tak Cuma Laki-laki, 7 Orang ini Buktikan Bahwa Perempuan Bisa Jadi CEO
Di Instagram, Malala mengunggah fotonya yang akan tayang untuk sampul majalah Vogue.
Ia berharap bisa terus memberikan inspirasi kepada para perempuan di seluruh dunia.
“Thrilled and humbled to be on the cover of @britishvogue!
Senang dan rendah hati berada di sampul @britishvogue!," tulis Malala .
“I know the power that a young girl carries in her heart when she has a vision and a mission — and I hope that every girl who sees this cover will know that she can change the world.
Saya tahu kekuatan yang dibawa oleh seorang gadis muda di dalam hatinya ketika dia memiliki visi dan misi - dan saya berharap setiap gadis yang melihat sampul ini akan tahu bahwa dia dapat mengubah dunia.,” tutupnya.
Baca juga: Memulai Karier dari Usia 18 Tahun, Inilah Sosok Mary Barra CEO General Motors
Berikut unggahan Malala saat berpose untuk majalah Vogue:
View this post on Instagram
(*)