Parapuan.co - Dua perempuan Indonesia mencuri perhatian dunia setelah membuat aplikasi penerjemah bahasa isyarat.
Mereka adalah Aisyah Widya Nur Shadrina dan Savitri Nurhayati, yang masing-masing membuat aplikasi untuk tunarungu dan tunanetra.
Keduanya merupakan lulusan dari Apple Developer Academy, sebuah pelatihan dari Apple yang diselenggarakan untuk komunitas pengembang secara global.
Lewat akademi tersebutlah Aisyah dan Savitri membuat dan mengembangkan aplikasi penerjemah bahasa isyarat tersebut.
Aisyah Widya Nur Shadrina hadir dengan aplikasi untuk iOS bernama Hearo, sedangkan Savitri Nurhayati menghadirkan Teman Netra.
Baca Juga: Jadi Cover Vogue Inggris, Malala Youfsazai: Setiap Perempuan Bisa Mengubah Dunia
Tentang Hearo
Hearo merupakan aplikasi iOS yang dibuat khusus untuk para penyandang tunarungu.
Aplikasi ini mampu menerjemahkan pesan suara atau teks menjadi bahasa isyarat, sehingga Kawan Puan atau siapa saja bisa berkomunikasi dengan teman tuli.
Inspirasi yang didapat Aisyah juga sederhana, yaitu karena kerap kesulitan berkomunikasi jika bertemu dengan teman-teman yang tuli.
"Kami terinspirasi setelah bertemu dengan penyandang tunarungu," demikian kaya Aisyah sebagaimana mengutip Mashable Southeast Asia.
"Saat itu kami kesulitan berkomunikasi dengan mereka, karena mereka lebih suka menggunakan bahasa isyarat, tapi anggota tim saya tidak ada yang mengerti."
"Jadi yang bisa kami lakukan hanyalah berkomunikasi dengan menuliskan apa yang ingin kami katakan, dan itu memakan waktu lama," imbuh Aisyah.
Dari situlah, Aisyah dan timnya di Apple Developer Academy menyadari bahwa membuat alat bantu komunikasi seperti Hearo sangat penting.
Mereka yang memiliki gangguan pendengaran jadi bisa berkomunikasi dengan orang yang pendengarannya normal.
Baca Juga: Kampanye #RealDeal Ajak Perempuan Indonesia Tingkatkan Kesadaran Akan Imposter Syndrome
Dalam menciptakan Hearo, Aisyah telah melakukan riset untuk menemukan teknologi terbaik yang bisa mendeteksi bahasa isyarat.
Selama melakukan penelitian, ia dan timnya juga dibantu oleh teman-teman dari komunitas tunarungu.
"Mereka membantu kami untuk membagikan aplikasi, bahkan tanpa kami minta," terang Aisyah.
"Komunitas juga membagikan pemikiran mereka tentang Hearo, dan mengatakan bahwa aplikasi itu sangat berguna."
"Mereka berharap tim Hearo dapat meningkatkan akurasi deteksi bahasa isyarat di aplikasi ini," tutup perempuan kelahiran Jakarta itu.
Tentang Teman Netra
Teman Netra adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Savitri Nurhayati untuk mendorong kemandirian bagi komunitas tunanetra Indonesia.
Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan kamera iPhone untuk memindai dan membaca teks pada surat, label makanan, menu restoran, hingga mata uang.
Inspirasinya pun tidak jauh, melainkan dari komunitas tunanetra itu sendiri.
"Teman Netra sangat terinspirasi oleh perjuangan para tunanetra untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, termasuk membaca," ungkap Savitri.
Baca Juga: Editor in Chief PARAPUAN Ajak Perempuan Indonesia untuk Tidak Lupa Bermimpi
"Ada salah satu yang kami wawancarai bercerita pengalaman lucu sekaligus sedih saat berbelanja."
"Dia membeli apa yang dia pikir adalah isi ulang sampo, tetapi ternyata sampai rumah baru tahu kalau yang dibeli sabun pembersih lantai."
"Kemasan kedua barang itu memang sama persis," kata Savitri mengisahkan.
"Seandainya dia bisa membaca, dia tidak akan mendapatkan barang yang salah."
"Kejadian seperti ini biasa terjadi, karena banyak produk memiliki kemasan yang sama," ujar Savitri lagi.
"Dan satu-satunya cara untuk membedakan produk adalah dengan membaca labelnya."
Baca Juga: Suarakan Rasisme, The Linda Lindas Ingin Orang Tak Merasa Sendiri
Savitri menerangkan, para tunanetra banyak yang berbelanja dan melakukan segala aktivitas sendiri karena tidak ingin merepotkan orang lain.
Menurutnya, hampir tidak mungkin bagi tunanetra untuk melakukannya tanpa meminta bantuan.
"Ini memotivasi kami untuk memberdayakan mereka yang memiliki gangguan penglihatan dengan kemampuan membaca teks melalui aplikasi kami, sehingga mereka dapat membaca secara mandiri," harapnya lagi.
Wah, hebat sekali, ya, Kawan Puan?
Kamu boleh mengabarkan soal aplikasi ini jika punya kenalan yang tunarungu atau tunanetra, lo. (*)