Masih dari sumber yang sama, The American Hear Association menyarankan melakukan kegiatan aerobik.
Namun dibedakan menjadi 2 yaitu bagi pemula dan bagi yang sudah terbiasa bergerak.
Bagi pemula
- jalan cepat (setidaknya 2,5 mil per jam),
- aerobik air,
- menari,
- berkebun,
- tenis (ganda), dan
- bersepeda lebih lambat dari 10 mil per jam.
Baca Juga: Selama Hamil, Ayo Diet Sehat Untuk Terhindar dari Kelahiran Prematur
Untuk yang sudah terbiasa bergerak
- mendaki bukit atau dengan ransel yang berat,
- berlari,
- renang,
- aerobik,
- berkebun,
- tenis (tunggal),
- bersepeda 10 mil per jam atau lebih cepat, dan
- lompat tali.
Baca Juga: Hati-Hati! Tidur dengan TV Menyala Dapat Membahayakan Kesehatan
Kawan Puan, dengan melakukan lebih banyak aktivitas fisik akan merangsang fungsi otak, termasuk hal-hal seperti merajut, menyelesaikan teka-teki silang, atau memainkan alat musik.
Nah, Kawan Puan, itulah bahaya sering menonton TV bagi usia 40, 50, dan 60-an.
Namun penjelasan di atas itu tak hanya untuk mereka yang sudah memasukki usia paruh baya.
Kawan Puan yang masih berusia 20-an pun sebaiknya mengurangi kegiatan menonton TV terlalu sering supaya otak pun bisa berfungsi dengan baik terutama di masa sekarang dan tua nanti. (*)