Mengapa Puncak Kesepian Terjadi di Umur 20-an? Ini Penjelasannya!

Arintya - Senin, 7 Juni 2021
Puncak kesepian terjadi di umur 20-an
Puncak kesepian terjadi di umur 20-an recep-bg

Parapuan.co – Kawan Puan, ada satu fakta menarik soal puncak kesepian seseorang.

Ternyata puncak kesepian bisa terjadi ketika seseorang telah lulus kuliah dan mulai meninggalkan perantauan.

Lebih tepatnya, puncak kesepian ini terjadi ketika seseorang berada pada umur 20-an.

Hal ini didukung oleh sebuah penelitian tentang "Age Different in Loneliness From Late Adolescence to Oldest Old Age" yang dirilis pada tahun 2016.

Pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa kesepian seseorang akan mencapai puncaknya ketika seseorang berumur kurang dari 30 tahun.

Baca Juga: 9 Tips Tentukan Karier yang Tepat untuk Kamu yang Masih Berusia 20an

Selain itu, puncak kesepian ini tak mengenal gender atau baik perempuan maupun laki-laki bisa mengalaminya.

Lantas mengapa hal ini bisa terjadi?

Melansir dari Healthline, hal ini disebabkan karena budaya dan lingkungan sekitar membuat seolah-olah kita gagal meraih tujuan dalam hidup.

Hal tersebut mengakibatkan kita seakan menjadi satu-satunya orang yang belum mencapai tujuan tersebut.

Tujuan di sini bisa dibilang menikah, mempunyai anak, dan pencapaian mainstream yang dibentuk oleh budaya.

Belum lagi ketika kita bermain media sosial. Melihat kehidupan teman-teman yang sudah lama tidak kita temui akan membuat kita merasa semakin “tertinggal”.

Perasaan tertinggal inilah yang memicu tumbuhnya rasa kesepian.

Seorang terapis berlisensi dari San Fransisco, Tess Brigham, mengatakan bahwa rasa kesepian ini akan semakin bertambah ketika kemampuan untuk berteman berkurang.

Belum lagi ditambah teman-teman yang telah kita punyai pergi meninggalkan kota karena pekerjaan atau urusan pribadi yang lainnya.

Baca Juga: 5 Skill Dasar Bertahan Hidup yang Perlu Kamu Kuasai Sebelum Merantau

“Teman yang pergi merantau dan fokus membangun dirinya merupakan salah satu penyebab sulitnya menjalin relasi pertemanan.” Ungkap Tess Brigham.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi puncak kesepian ini?

Ketika teman-teman sudah sulit dijangkau, Tess Brigham menyarankan agar kita bergabung pada komunitas-komunitas sesuai minat kita.

Selain itu, sebuah penelitian lawas tentang menjalin relasi pertemanan menyebutkan ada 3 faktor penting yang perlu diperhatikan.

Ketiga faktor tersebut akan turut mempengaruhi proses menjalin relasi baru pertemanan.

Ketiga faktor tersebut meliputi, kedekatan, interaksi berulang dan interaksi tak terencana.

Selain itu, membatasi akses ke media sosial juga bisa dilakukan agar tak terus terjebak di dalam kesepian.

Menurut Tess Brigham, interaksi secara langsung akan lebih bisa menyelematkan kita dari kesepian ini, dibandingkan hanya dari pesan singkat.

Baca Juga: 7 Aktivitas Saat Pandemi Untuk Mengatasi Rasa Kesepian dan Depresi

Kawan Puan, perlu digarisbawahi bahwa puncak kesepian ini tentu bisa diatasi.

Namun bagi beberapa orang, puncak kesepian ini bisa terulang kembali dan wajar terjadi.

Jadi ketika mengalaminya kembali, usahakan jangan menyalahkan dirimu sendiri ya!

Sebab menyalahkan diri sendiri atas kesepian ini hanya akan membuatmu semakin memburuk. (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja