Parapuan.co - Berbicara tentang tindakan pelecehan seksual kepada orang lain tidaklah mudah.
Sebab, selalu ada pikiran di mana penyintas nanti akan disalahkan, dipertanyakan bagaimana penampilannya, atau jam keluar rumah.
Ini tidak adil baginya jika mendapat komentar seperti itu. Penyintas harus diberikan ruang bagaimana mereka berbicara dan menolak pelecehan seksual itu.
Baca Juga: Bahaya! Ini Tanda-Tanda Anak Mengalami Sexual Grooming, Apa Saja?
Sebagian besar penyintas kekerasan seksual mengungkapkan pelecehan tersebut kepada setidaknya satu orang lain, biasanya seorang teman.
Kamu tidak dapat menyelamatkan temanmu atau memecahkan masalah mereka.
Tapi berada di sana untuk mendengarkan, percaya, dan mendukung temanmu dengan cara yang positif sangat memengaruhi proses penyembuhan mereka.
Dilansir dari Sexual Harassment & Rape Prevention Program (SHARPP) dari University of New Hampshire, jika kamu tahu bahwa temanmu mengalami pelecehan seksual, beberapa cara ini bisa kamu lakukan agar mereka bisa merasa lebih baik.
Dengarkan dan Dukung
Sulit untuk bersiap ketika seorang teman memberi tahumu bahwa mereka telah menjadi korban pelecehan seksual.
Saat ini, mereka tidak butuh nasihat, yang diperlukan hanya dukungan dan keberadaanmu saat mereka sangat sedih.
- Dukungan dan pengertian sangat penting. Dibutuhkan banyak keberanian bagi seorang penyintas untuk berbagi pengalaman mereka.
- Cobalah untuk menyediakan lingkungan yang aman/tidak menghakimi, kenyamanan emosional, dan dukungan bagi penyintas untuk mengungkapkan perasaan.
- Biarkan mereka tahu bahwa mereka dapat berbicara denganmu. Mendengarkan. Jangan terburu-buru memberikan solusi.
Percaya Temanmu
Alasan paling umum orang memilih untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang pelecehan seksual adalah ketakutan bahwa pendengar tidak akan mempercayai mereka.
Orang jarang berbohong atau melebih-lebihkan tentang pelecehan, jika seseorang memberi tahumu, itu karena mereka mempercayaimu dan membutuhkan seseorang untuk diajak bicara.
- Orang jarang mengarang cerita pelecehan. Kamu tidak perlu memutuskan apakah mereka “benar-benar terluka”. Jika teman dekatmu mengatakan bahwa mereka terluka, itu sudah cukup.
- Percaya apa yang temanmu katakan. Mungkin sulit bagi mereka untuk berbicara dan memercayaimu.
Baca Juga: Waspada! Anak dan Remaja Rentan Menjadi Korban Sexual Grooming
Hormati Privasi
Jangan beri tahu orang lain apa yang dikatakan teman dekatmu tentang pelecehan seksual yang dialaminya, kecuali jika mereka memberi izin, seperti berbicara ke psikiater atau psikolog.
- Biarkan mereka memutuskan siapa yang akan mereka beri tahu. Penting untuk tidak berbagi informasi dengan orang lain yang tidak terlibat.
- Jangan berhadapan dengan pelaku. Meskipun kamu mungkin ingin memperbaiki situasi atau membalas pelaku, ini bisa memperburuk keadaan bagimu dan temanmu.
Tetapkan Keamanan
Bagian penting dalam membantu penyintas adalah mengidentifikasi cara-cara di mana penyintas dapat membangun kembali rasa aman fisik dan emosional mereka.
- Tanyakan kepada temanmu apa yang akan membuat mereka merasa aman dan bagaimana kamu dapat membantu mereka.
- Jika pelecehan sedang berlangsung, bantu temanmu untuk membuat perisai tentang apa yang harus dilakukan jika mereka dalam bahaya.
Baca Juga: Tanda-tanda Anak Alami Sexual Grooming, Modus Eksploitasi Seksual yang Manipulatif
(*)