Parapuan.co - Kawan Puan, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu penting.
Berapapun usianya, kita semua perlu menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Tujuannya agar kesehatan seksual dan reproduksi perempuan terus terjaga, misalnya dari penyakit seperti gonore.
Gonore merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri menular seksual yang dapat terjadi pada perempuan dan laki-laki.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Serviks, Organ Penting dalam Sistem Reproduksi Perempuan
Dikutip dari Medicine Net, organisme penyebab gonore disebut Neisseria gonorrhoeae yang ditularkan selama hubungan seks tanpa kondom.
Bakteri yang menyebabkan gonore membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk pertumbuhan dan reproduksi.
Neisseria gonorrhoeae tidak dapat hidup di luar tubuh selama lebih dari beberapa detik atau menit, juga tidak dapat hidup di kulit tangan, lengan, atau kaki.
Baca Juga: Histerektomi, Prosedur Pengangkatan Rahim untuk Mencegah Rasa Sakit Berkelanjutan
Organisme ini hanya akan bertahan pada permukaan yang lembab di tubuh, paling sering ditemukan di vagina dan leher rahim.
Selain itu Neisseria gonorrhoeae bahkan bisa ada di bagian belakang tenggorokan akibat seks oral dan di rektum dari seks anal.
Dilansir dari Mayo Clinic, dalam banyak kasus, infeksi gonore tidak menimbulkan gejala.
Namun, gejalanya dapat memengaruhi banyak tempat di tubuh, tetapi biasanya muncul di saluran genital.
Baca Juga: Yuk Cek Fakta Soal Kesehatan Vagina Seiring Bertambahnya Usia
Apabila muncul gejala, ada beberapa hal yang terlihat yakni:
- Peningkatan keputihan,
- Saat buang air kecil area intim terasa sakit,
- Pendarahan di vagina pada periode tertentu, seperti setelah hubungan seksual
- Sakit perut atau panggul.
Selain di gejala di atas gonore juga dapat timbul di area lain pada tubuh, di antaranya mata.
Gonore yang mempengaruhi mata dapat menyebabkan sakit mata, kepekaan terhadap cahaya, dan keluarnya cairan seperti nanah dari satu atau kedua indra penglihatan ini.
Selanjutnya pada dubur, akan timbul rasa gatal, muncul bercak darah merah, dan bahkan saat buang air besar harus mengejan.
Baca Juga: Ternyata Ini Peran Hormon Estrogen dalam Sistem Reproduksi Perempuan
Jika gejala muncul di tenggorokan, akan terasa sakit dan muncul pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Gonore juga mampu menyerang persendian.
Kalau satu atau lebih sendi terinfeksi oleh bakteri (artritis septik), sendi yang terkena mungkin terasa hangat, merah, bengkak dan sangat nyeri, terutama saat bergerak.
Mengetahui gejala dan dampak yang ditimbulkan, sebaiknya segera datang ke ahli kesehatan.
Tak lupa juga ajak pasangan Kawan Puan untuk ke dokter juga kalau-kalau kamu dikonfirmasi menderita gonore.
Tujuannya agar kamu dan pasangan mendapat perhatian medis dan mendapat pengobatan yang tepat.
Sebagai tambahan informasi, bagi Kawan Puan yang sedang hamil juga harus tetap waspada.
Baca Juga: Duh! Minimnya Edukasi Soal Kesehatan Reproduksi, Sebabkan Angka Kematian Ibu Tinggi
Pasalnya, ibu hamil yang terinfeksi gonore bisa berpengaruh pada bayinya
Hal ini bisa terlihat ketika lahir, mata bayi akan sering mengeluarkan belek pada matanya.
Kawan Puan, ulasan di atas semoga bisa menyadarkan kita semua ya, kalau penyakit menular seksual seperti gonore ini berbahaya.
Dan bahkan bisa menular ke keturunan kita.
Oleh sebab itu, jangan bimbang atau takut untuk memeriksa kesehatan reproduksi ya.(*)