Hal ini dijelaskan oleh dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS dari Morula IVF Surabaya, dalam Instagram Live Nakita.id, Jumat (9/4/2021).
Lalu apa sih perbedaan inseminasi dan bayi tabung?
Mengutip dari Nakita.id, menurut keterangan dr. Benediktus Arifin, inseminasi atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan prosedur medis berupa pemasukan sel sperma pria dengan kualitas terbaik ke dalam rahim perempuan untuk memudahkan proses pembuahan sperma pada sel telur perempuan.
Inseminasi ini pun diawali dengan proses pengeluaran sperma pada sebuah wadah.
“Suami akan masturbasi dan mengeluarkan sperma yang kemudian ditaruh di sebuah tempat penampungan. Sperma yang ideal adalah yang tidak dikeluarkan selama 3-7 hari. Lalu, sperma akan diambil menggunakan pipet dan dimasukkan ke tabung reaksi. Langkah berikutnya, tabung reaksi kemudian seperti dicuci dalam kecepatan tinggi,” jelas dokter yang akrab disapa dengan nama Benny ini.
Baca Juga: Kontrol Gula Darah dengan Mudah, Konsumsi Air Bawang Bombay Ini Cocok untuk Penderita Diabetes
Dengan melalui proses tersebut, nantinya akan terlihat sperma mana yang terbaik untuk dilanjutkan dalam inseminasi.
“Tujuannya agar sperma yang tidak bisa berenang, kotor, dan mati akan menumpuk di bagian bawah tabung reaksi. Dan, yang bisa berenang akan naik ke atas tabung reaksi. Nah, inseminasi ini tidak bisa memilih sperma yang bagus. Proses ini hanya akan mengambil bagian sperma yang bisa berenang tersebut,” ungkap dr. Benny.
Setelah ditemukan yang terbaik, proses selanjutnya adalah memasukkan sperma ke dalam rahim.
Proses inilah yang membuat angka keberhasilan inseminasi lebih tinggi daripada hamil alami.
“Setelah itu, sperma yang diambil akan dimasukkan ke dalam rahim dan lebih dekat dengan sel telur. Oleh karena itu, angka keberhasilan inseminasi akan lebih tinggi daripada proses alami,” terangnya.
Dalam proses inseminasi, sperma juga menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilannya.