Ketertarikan pada Dunia STEM
Kawan Puan, ketertarikan Fransiska pada dunia STEM (Science Techonoly Engineering Math) terutama Enginering sendiri bisa dikatakan mulai tumbuh saat SMA.
Fransiska yang juga akrab dipanggil PW ini mengatakan bahwa salah satu mata pelajaran di SMA yang membuatnya tertarik .
"Jadi waktu SMA saya dapet mata pelajaran pemrograman, terus dari sana kenal lebih lanjut (dunia pemrograman), dan saya suka juga.
Terus ikut-ikut tim komputer, tim pemrograman, ya lumayan sering ikut kompetisi gitulah.
Dari sana saya tahu mau masuk Informatika, Alhamdulillah masuk ITB jadi lanjut di sana," cerita Fransiska kepada PARAPUAN.
Baca Juga: Hebat! 2 Perempuan Indonesia Ini Bikin Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat
Memutuskan Terjun ke Dunia Bisnis
Kawan Puan, ketertarikan Fransiska terhadap dunia bisnis, terutama startup mulai terbangun saat ia menjalani internship atau magang.
Fransiska bercerita bahwa ia sangat menyukai magang, bahkan jika orang lain hanya satu atau dua kali kerja magang, Fransiska pernah tujuh kali melakukan magang.
Dari berbagai kerja magang yang ia lakukan, salah satu intership dengan vendor capital asal Jepang yang membuatnya tertarik dengan dunia startup ini, Kawan Puan.
"Nah yang berkesan itu saat di venture capital, lembaga profesional yang invest ke startup gitu.
Waktu itu ada venture capital dari Jepang dia datang ke Bandung, waktu itu saya bantuin nyariin startup untuk dia buat diskusi, diinvest gitu.
Waktu diskusi saya suka ada, kayak bantuin translate dan di sana saya belajar sih, oh startup tuh kayak gini, jadi saya mulai tertarik," kata Fransiska.
Baca Juga: Jadi Sosok Perempuan Berpengaruh, Mien R. Uno: Perempuan Harus Mandiri
Kisah Fransiska ini terus berlanjut, Kawan Puan.
Kesempatan mengikuti summer program ke Silicon Valley-lah yang membuatnya benar-benar terjun ke dunia Startup.
"Di akhir saya kuliah, dapet kesempatan ikut summer program ke Silicon Valley. Nah itu, diakhir summer program itu goalnya bikin tim project yang jadi startup," kata Fransiska.