Gunakan kata-kata yang menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab atas cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku, terlepas dari apa yang dilakukan orang di sekitarnya.
- “Yang bisa aku lakukan adalah mencoba yang terbaik.”
- “Bersikap percaya diri.”
- “Aku cukup baik.”
- “Aku memilih untuk bahagia hari ini.”
2. Anak-anak bisa beradaptasi dengan perubahan
Baik itu pindah ke sekolah baru atau tidak bisa bermain dengan teman selama pandemi, perubahan itu sulit.
Anakmu mungkin merindukan hal-hal seperti dulu atau khawatir bahwa apa yang terjadi membuat hidup mereka lebih buruk.
Tetapi anak-anak yang kuat secara mental memahami bahwa perubahan dapat membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih kuat, meskipun pada awalnya mungkin tidak terasa seperti itu.
Jadi, ketika anak kamu dihadapkan pada perubahan besar, mintalah mereka berbicara secara rinci tentang bagaimana perasaannya.
Lebih penting lagi, bantu mereka menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya, misalnya, sedih, bahagia, frustrasi, gugup, atau bersemangat.
Baca Juga: Pandemi Membuat Anak Cemas dan Sulit Tidur, Bagaimana Mengatasinya?
3. Anak-anak tahu kapan harus mengatakan tidak
Anak-anak sering kesulitan untuk mengatakan tidak karena bisa terasa canggung dan aneh.
Namun, dengan menemukan keberanian untuk melakukannya lebih sering, mereka akan menemukan bahwa itu menjadi mudah seiring waktu.
Hal tersebut juga mengurangi stres karena harus berkomitmen pada hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan.
Bantu mereka menemukan keberanian untuk mengatakan tidak dengan cara sopan untuk menolak seseorang, seperti:
- “Tidak, aku tidak bisa.” (Tidak selalu perlu memberikan alasan)
- “Terima kasih banyak telah mengundangku, tapi aku punya rencana lain.”
- “Aku harus memeriksa dan menghubungimu kembali.” (Gunakan ini jika mereka perlu waktu untuk memikirkannya.)
- “Aku tidak benar-benar ingin melakukannya hari ini, tapi aku menghargai permintaanmu.”