Tak hanya dari dalam diri sendiri, ekspektasi orang lain juga bisa terjadi, misalnya seperti ditunggu-tunggunya cucu di keluarga besar.
"Ekspektasi orang itu misalnya gini. ‘Aduh suami saya anak pertama, saya anak pertama dan akan menjadi cucu pertama', betul-betul ditunggu oleh seluruh keluarga besar," paparnya.
Ekspektasi di lingkungan pun membuat perempuan harus merasa berhasil dalam kehamilannya.
"Kayak gitu tuh kan kita juga bisa merasa ‘Kayaknya aku benar-benar harus berhasil dalam kehamilan ini’," kata Anna.
Ekspektasi-ekspektasi itulah yang akhirnya semakin membebani perempuan ketika terjadi keguguran.
Bahkan tak jarang perempuan mengalami depresi dan kesehatan mentalnya terganggu.
Untuk itu, berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung perempuan yang mengalami keguguran.
Baca Juga: Dua Sahabat Ini Gunakan TikTok untuk Mendukung Body Positivity
1. Biarkan Perempuan Istirahat
Hampir serupa dengan upaya untuk mendukung perempuan yang baru saja melahirkan, perempuan yang mengalami keguguran harus diberi waktu untuk berisitirahat.
"Jadi jangan memaksanya untuk membereskan rumah atau harus mengasuh anak sendirian," kata Anna.
Kamu bisa membantunya untuk melakukan hal-hal tertentu agar ia dapat beristirahat.
Bantulah perempuan yang baru saja keguguran dengan kebutuhannya secara medis.
Dengan memberinya waktu untuk beristirahat, ia akan kembali pulih.