Bantu Pulihkan Mentalnya, Ini Cara Mendukung Perempuan Usai Keguguran

Firdhayanti - Selasa, 22 Juni 2021
Ilustrasi mendukung istri keguguran
Ilustrasi mendukung istri keguguran fizkes

Parapuan.co - Keguguran adalah hal yang tidak diinginkan setiap perempuan menikah. 

Akan tetapi karena berbagai faktor, keguguran bisa dialami pada beberapa perempuan. 

Kondisi ini tentu bisa menyebabkan kedukaan pada sang perempuan. 

Baca Juga: Dua Sahabat Ini Gunakan TikTok untuk Mendukung Body Positivity

Menurut Psikolog Keluarga dan Anak, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Psi, ada begitu banyak hal yang terjadi pada perempuan saat mengalami keguguran. 

"Itu bisa karena ekspektasi dia sendiri ataupun ekspektasi dari lingkungannya, gitu. Karena hal-hal itu, banyak sekali sebenarnya dampaknya ke perempuan," kata Anna. 

Saat hamil, perempuan memiliki berbagai ekspektasi di dalam dirinya. 

"Misalnya bahwa kita itu nantinya akan menimang bayi, dimanja oleh pasangan, atau kita akan disayang oleh mertua karena ini merupakan keturunan bagi mereka," papar lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini. 

Ekspektasi tersebut runtuh ketika kandungan mengalami keguguran. 

Baca Juga: Apa yang Harus Dimakan dan Dihindari Setelah Perempuan Keguguran?

Selain itu, persepsi kita terhadap orang lain juga mempengaruhi kondisi mental perempuan yang keguguran. 

"Contohnya saya meyakini bahwa mertua saya sangat-sangat menginginkan anak dalam kandungan saya ini. Itu pasti akan membuat tekanan dalam diri kita menjadi lebih besar," jelas Anna. 

Tak hanya dari dalam diri sendiri, ekspektasi orang lain juga bisa terjadi, misalnya seperti ditunggu-tunggunya cucu di keluarga besar. 

"Ekspektasi orang itu misalnya gini.  ‘Aduh suami saya anak pertama, saya anak pertama dan akan menjadi cucu pertama', betul-betul ditunggu oleh seluruh keluarga besar," paparnya. 

Ekspektasi di lingkungan pun membuat perempuan harus merasa berhasil dalam kehamilannya. 

"Kayak gitu tuh kan kita juga bisa merasa ‘Kayaknya aku benar-benar harus berhasil dalam kehamilan ini’," kata Anna. 

Ekspektasi-ekspektasi itulah yang akhirnya semakin membebani perempuan ketika terjadi keguguran.

Bahkan tak jarang perempuan mengalami depresi dan kesehatan mentalnya terganggu.

Untuk itu, berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung perempuan yang mengalami keguguran. 

Baca Juga: Dua Sahabat Ini Gunakan TikTok untuk Mendukung Body Positivity

1. Biarkan Perempuan Istirahat 

Hampir serupa dengan upaya untuk mendukung perempuan yang baru saja melahirkan, perempuan yang mengalami keguguran harus diberi waktu untuk berisitirahat. 

"Jadi jangan memaksanya untuk membereskan rumah atau harus mengasuh anak sendirian," kata Anna. 

Kamu bisa membantunya untuk melakukan hal-hal tertentu agar ia dapat beristirahat. 

Bantulah perempuan yang baru saja keguguran dengan kebutuhannya secara medis. 

Dengan memberinya waktu untuk beristirahat, ia akan kembali pulih. 

2. Dengarkan Keluh Kesahnya 

Menyediakan waktu dan telinga untuk mendengarkan keluh kesahnya juga merupakan cara yang baik untuk mendukung perempuan yang keguguran. 

Hanya dengan mendengarkanya saat ia ingin bercerita, hati perempuan akan merasa lebih tenang. 

Selain itu, dengan didengarkan ia akan merasa didukung oleh lingkungannya. 

Kamu juga bisa memberikan tanggapan yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Baca Juga: Wah, 76% Lajang di Indonesia Merasa Aman Kencan dengan Orang yang Sudah Vaksin

3. Pahami Kebutuhannya 

Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menghibur dirinya. 

Akan tetapi, tak semua orang dapat memahami cara tersebut. 

Pun dengan perempuan yang keguguran. Ia memiliki caranya sendiri untuk menghibur diri. 

"Kadang ada ibu yang kalau dihibur itu pinginnya diajak nyanyi gitu ya tapi orang-orang di sekitarnya enggak ngerti gitu. Justru misalnya dia dihalangi untuk melakukan kegiatan tertentu," kata Anna. 

Untuk itu, orang di sekitarnya perlu memahami bagaimana cara ia menghibur diri. 

Dengan memahaminya, perempuan yang keguguran akan lebih cepat untuk proses pemulihan mentalnya. 

 4. Mengerti Keadaan yang Sensitif 

Sebagai orang yang ada di sekitar yang mendukung, kita perlu memahami bahwa ada hal-hal yang akan sensitif baginya. 

"Contohnya, beberapa ibu yang mengalami keguguran bisa saja tiba-tiba menangis lagi ketika melihat pil kehamilan, baju hamil, ibu hamil, atau bayi, dan segala macamnya," kata Anna memberikan contoh. 

Untuk itu, orang di sekitarnya harus lebih empatik dengan mengerti keadaannya tersebut. 

Baca Juga: Pentingnya Sahabat Beda Karakter bagi Radhini 'Rapot' : Saling Melengkapi

5. Jangan Menyinggung Perasaannya 

Karena keadaannya yang lebih sensitif, kamu perlu juga untuk mengerti perasaannya. 

Untuk itu, hindari kata-kata yang menyinggung perasaannya. 

Banyak orang yang mengatakan bahwa di kemudian hari semua itu akan tergantikan.

Padahal, bayi yang dikandung tersebut merupakan manusia yang berbeda. 

"Ketika ada satu bayi meninggal itu tidak tergantikan dengan bayi lain karena itu adalah orang lain lagi. Jadi janganlah mengucapkan kata-kata yang mungkin bisa menyinggung buat dia. (*)

 

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat