Parapuan.co - Ketika pernikahan tidak bisa diselamatkan dan bertemu titik buntu, salah satunya jalan adalah berpisah dengan pasangan.
Ini merupakan keputusan yang berat dan sulit bagi keduanya, terlebih ada anak-anak yang masih membutuhkan jaminan hidup dan kasih sayangnya.
Sebagai perempuan, menjadi orang tua tunggal juga tidak mudah. Pasti banyak pertimbangan baru yang akan dihadapi pascaperceraian.
Baca Juga: Chacha Thaib Bagikan Tips Membagi Waktu untuk Ibu Tunggal yang Bekerja
Butuh waktu untuk beradaptasi, menerima, dan melatih diri bahwa Kawan Puan saat ini berjuang lebih keras lagi demi masa depan diri sendiri dan anak-anak.
Rintangan terbesar bagi orang tua tunggal baru adalah tidur dan enam bulan pertama adalah yang terberat.
Malini Saba, Pendiri & Ketua Anannke Foundation & Saba Group Holdings, seorang psikolog, penulis, ibu tunggal, aktivis hak-hak sosial, dan advokat global untuk perempuan dan anak.
Sebagai ibu tunggal juga, ia membagikan 13 cara bagaimana beradaptasi dengan peran baru sebagai orang tua tunggal melalui laporan The Indian Express ini.
1. Pastikan ibu dan anak memiliki jadwal atau rutinitas
Selalu konsisten dan jangan mengubah rutinitasmu. Misalnya, jika anak menangis, jangan langsung digendong.
Jangan sampai kebutuhan akan perhatian anakmu berubah menjadi tuntutan perhatian.
2. Selalu tunjukkan cinta
Ingatlah untuk selalu menunjukkan cinta dan pujian kepada anak-anak.
Bahkan setelah kamu memarahi mereka, pastikan untuk mengakhirinya dengan transparan dan mengevaluasi bersama.
Serta, memberi tahu apa yang perlu diperbaiki.
3. Tetapkan waktu berkualitas
Waktu yang berkualitas adalah kuncinya. Tetapkan waktu hanya untuk anak-anak dan buat mereka merasa bahwa merekalah yang paling berarti.
Sisihkan terlebih dahulu alat elektronik dan permainan apa pun, sempatkan waktu dengan hanya berbicara instens berdua dengan mereka.
Baca Juga: Revalina S. Temat Bagikan Cerita Bagaimana Menjadi Ibu dan Usahanya Meraih Mimpi
4. Tetapkan batas
Selalu tetapkan aturan rumah dari awal, sekitar jam berapa mereka makan, tidur, dan bermain.
Tentunya, kamu bisa menunjukkan kepada mereka cara mengembalikan mainan ke tempat asalnya.
5. Jangan merasa bersalah
Setelah memutuskan menjadi orang tua tunggal, mungkin kamu kerap merasa bersalah karena membuat hidup anak-anak menjadi tidak sempurna.
Kamu tidak salah, ini adalah keputusan terbaik yang bisa menyelamatkan keluargamu meski dengan jalan berbeda.
Kamu harus tetap tumbuh dan melanjutkannya kehidupan hingga nanti.
6. Selalu jaga dirimu
Lakukan olahraga atau workout ringan untuk menjaga kebugaran tubuhmu dari aktivitas penuh waktu sepanjang hari.
Ajak anak-anak juga untuk berolahraga sekaligus rekreasi bersama di luar rumah.
Selalu jaga kesehatan tubuh dan mental kamu, jangan abaikan hal penting satu ini.
7. Kamu perlu support system
Kamu pasti memiliki keluarga, teman baik, rekan kerja, atau komunitas yang sangat dekat denganmu.
Support system sangat berguna untukmu, terlebih jika memiliki sesuatu untuk didiskusikan apabila kamu tidak menemukan titik terang.
Berbagi cerita bersama mereka akan lebih menenangkan pikiran, daripada menjadi beban pikiran sendiri.
Baca Juga: 7 Tips Mengasuh Anak agar Kuat Mental, Perlu Tahu Kapan Bilang Tidak!
8. Utamakan anak ketika berkencan
Tak masalah jika kamu menemukan tambatan hati untuk diajak berkencan, ini wajar.
Tapi, selalu utamakan anak-anak. Bukan sebaliknya.
Pertimbangkan terlebih dahulu bagaimana teman kencanmu memengaruhi anak-anak.
Apakah bisa saling menerima atau justru bersitegang antara keduanya.
9. Orang tua adalah panutan anak
Selalu ingat, kamu adalah panutan mereka. Seorang anak selalu membutuhkan pengertian, pengasuhan, dan cinta.
Usahakan untuk menempatkan anak di lingkungan yang aman di mana keterampilan dan kecerdasan emosional mereka bisa ditingkatkan.
10. Carilah peluang untuk menjadi positif
Jangan sekali-kali membawa masalah dengan mantan pasanganmu menjadi masalah bersama.
Sehingga melahirkan kebencian bagi anak terhadap ayahnya.
Mungkin kamu sangat tersakiti, tapi hindari membuat pernyataan negatif tentangnya.
Ingat, sebagai orang tua tunggal, apa yang kamu katakan penting dan selalu pastikan anak tumbuh dengan melihat aspek positif dari kedua orang tuanya.
Biarkan masalah itu cukup dan selesai di kamu dan mantan pasanganmu saja.
11. Pastikan anak tumbuh di zona netral
Jika kamu adalah satu-satunya pencari nafkah atau mendapatkan dukungan (uang, pembiayaan, tanggung jawab) dari mantan pasangan, selalu bersikap positif.
Jangan pernah mengatakan hal negatif tentang ayah mereka, atau keluarga barunya.
Anak harus tumbuh di zona netral. Mereka tidak ada dalam hubungan untuk menjadi penengah atau penggantimu.
Berhati-hatilah dengan kesalahan ini.
Baca Juga: Agar Anak Punya Harga Diri yang Tinggi, Berikut Tips Parenting yang Bisa Kawan Puan Coba
12. Berikan apresiasi
Tunjukkan bahwa kamu selalu tertarik pada apa pun aktivitas yang anak kamu lakukan, selagi itu bermanfaat.
Selalu tanyakan kepada mereka tentang buku, film, dan game favorit mereka.
Ajak anak-anak mengobrol tentang teman-teman mereka di sekolah atau penitipan anak.
13. Belajar mengelola emosi
Sangat mudah untuk membiarkan pikiran dan perasaanmu tumpah, terutama ketika menghadapi stres, seperti kekhawatiran keuangan, dana darurat, atau kebutuhan harian.
Sempatkan waktu untuk menyendiri dan kelola emosi kamu, tidak apa-apa merenung dan bersedih.
Setelah itu, tata kembali emosi menjadi lebih baik dan sangat penting untuk tidak meluapkan emosi itu ke anak-anak.
Mengapa? Sebab, pikiran anak-anak masih rentan, jika kamu menunjukkan kekuranganmu, ia merasa bahwa ini semua salah mereka.
Beradaptasi menjadi ibu tunggal memang membutuhkan banyak sekali jalan, tapi kamu pasti bisa melewati semua ini dan berjuang kembali untuk kehidupan yang lebih baik lagi.(*)