Bukan Semangat, 5 Ucapan Toxic Positivity Ini Bisa Bikin Semakin Sedih

Ini 5 jenis perkataan toxic positivity yang bisa membuat orang lain menjadi stres
Ini 5 jenis perkataan toxic positivity yang bisa membuat orang lain menjadi stres freepik.com

 

"Masih mending, kalau aku…"

Kawan Puan, mungkin kamu sudah tidak asing lagi ya dengan kata-kata yang terlihat membandingkan nasib seperti siapa yang paling sengsara.

Kalimat "Masih mending, kalau aku..." sering menjadi andalan saat seseorang bercerita tentang kesedihannya untuk menunjukkan bahwa dia bukan yang paling sengsara.

Padahal, hal ini hanya membuat kesedihan menumpuk dan tidak divalidasi.

Catat baik-baik, kalau kesedihan bukanlah soal persaingan, dan orang yang sedang bercerita tidak ingin berkompetisi dengan siapapun.

Jika ada orang bercerita, alangkah baiknya kamu bisa membalasnya dengan pelukan atau mengiyakan bahwa apa yang sedang mereka hadapi berat.

Baca Juga: Pahami, Berikut 5 Risiko yang Bisa Timbul Karena Toxic Positivity

"Kamu pasti bisa kok, enggak sulit ini"

Kalimat di atas pasti sudah tidak asing lagi didengar ya, Kawan Puan.

Walaupun terkesan menguatkan dan ingin memberi semangat, namun sadarkah kamu jika sebenarnya kalimat ini toxic positivity?

Pasalnya, kata "enggak sulit ini" berarti melihat dari kacamata kamu sendiri dan tidak mempertimbangkan kondisi orang itu.

Dan bisa jadi dia tidak memiliki sumber daya seperti yang kamu miliki, serta pengalaman berbeda dari yang sudah kamu lalui.

Apabila kamu ingin menyemangati temanmu, sebaiknya gunakan kalimat "Aku percaya kamu bisa, jangan lupa istirahat. Yang penting sudah melakukan yang terbaik sesuai kamu, ya."

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda