1. Ketahuilah bahwa kita tidak sendirian
Meskipun orang tua tempat kita bersandar sudah berpisah, kita tetap bersama mereka atau salah satunya, apa pun yang terjadi.
Jika keduanya sangat toxic, kita bisa memilih untuk bersama support system yang lain, misalnya pasangan, sahabat dekat, kerabat, atau kakek-nenek.
Perlu waktu bagi kita untuk menerima dan membesarkan hati setelah perceraian orang tua.
Namun kita perlu menyadari bahwa ada orang lain yang ada dan mendukung kita.
Baca Juga: Setelah Bercerai, Ben Affleck dan Jennifer Garner Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?
2. Mengelola emosi dan jangan menghindarinya
Setelah orang tua berpisah, dunia kita sudah tidak sama lagi. Ada banyak perubahan yang perlu diadaptasi.
Menerima perceraian bukan hal yang mudah, kita pasti mengalami guncangan seperti stres, bingung, marah, dan bertanya "Mengapa ini semua terjadi padaku?"
Akui saja bahwa perasaan kita itu ada, jangan menghindarinya. Kita punya waktu untuk bersedih, marah, atau frustrasi.
Kelola emosi perlahan-lahan, selesaikan satu-satu, dan ingat bahwa kesehatan mental kita juga penting.
3. Akui bahwa kita berduka atas semua kehilangan
Ketika orang tua bercerai, kita akan kehilangan banyak hal, termasuk kehilangan keluarga besar yang utuh, sistem dukungan keluarga, dan teman bersama.
Impian kita tentang perayaan seperti liburan, wisuda, pernikahan, dan kelahiran, yang berkumpul menjadi satu di rumah dan mendapati orang tua masih bersatu sebagai kakek-nenek ini hilang.
Berduka cita membutuhkan waktu, tapi kita sangat dianjurkan untuk bisa menerima segalanya meskipun itu tertatih-tatih.
Mengakui bahwa kita kehilangan adalah hal sulit, tapi langkah ini bisa membuat kita perlahan bangkit untuk hidup lebih baik lagi.