4. Tetapkan batasan yang sehat
Hubungan orang tua dan anak dewasa meskipun sudah berpisah harus dilanjutkan, tidak ada namanya mantan anak dan mantan orang tua.
Meskipun sudah dewasa, tetap beri tahu mereka masing-masing untuk senantiasa berkabar dan memberikan dukungan dan kasih sayang, termasuk psikologis, keberadaan, dan finansial.
Jangan tempatkan diri kita sebagai penengah atau pengganti pasangan bagi mereka, jadi tetaplah menjalin hubungan dan komunikasi sebagai orang tua dan anak.
Baca Juga: Kawan Puan, Perceraian Tidak Menentukan Definisi tentang Siapa Kamu
5. Mintalah agar orang tua menjauhkan masalah pribadi mereka dari acara perayaan
Perceraian orang tua yang masih terluka dan marah satu sama lain dapat merusak perayaan untuk anak-anak dewasa mereka, seperti wisuda, pernikahan, dan kelahiran anak kita.
Jika perceraian orang tua penuh dendam, ingatkan mereka bahwa mereka pernah jatuh cinta dan menciptakan keluarga bersama. Keluarga itu tetap ada, meski sudah bercerai.
Beri tahu mereka bahwa, daripada membiarkan ketegangan, utarakan keinginan kita agar mereka menghadiri perayaan keluarga secara damai sehingga semua orang masih bisa merasakan rasa kekeluargaan.
Tapi, kita juga dapat meminta orang tua untuk tidak hadir jika mereka membuat pertemuan ini menjadi racun. (*)