Mengenal 7 Tanda Trust Issues dalam Hubungan, Salah Satunya Menghindari Komitmen

Ericha Fernanda - Jumat, 25 Juni 2021
Tanda-tanda trurst issues dalam hubungan.
Tanda-tanda trurst issues dalam hubungan. freepik

Parapuan.co - Trust Issues atau masalah kepercayaan yang ada dalam hubungan sering berkontribusi dalam masalah baru atau perpecahan.

Salah satunya, ketika kamu dan calon pasangan sudah tahu bahwa kalian saling menyukai satu sama lain, termasuk peduli, mengetahui latar belakang masing-masing, dan membuktikan keberadaan.

Tapi, salah satu atau keduanya merasa belum yakin untuk berkomitmen menjalin status hubungan yang baru.

Baca Juga: Romantisme dalam Pernikahan Menurun? Hidupkan Kembali dengan 4 Cara Ini

Alasannya, trauma akan hubungan masa lalu atau tidak siap untuk disakiti lagi, sehingga dominasi pikiran mengarah ke hal negatif.

Tepatnya kamu mengalami trust issues, yang sebenarnya ini tidak baik dalam menjalin hubungan dan menyebabkan rapuhnya romantisme.

Michael Moran, LCSW, CST, psikoterapis di The Center for Relational Fulfillment, New York, menjelaskan tanda-tanda umum trust issues dalam hubungan.

1. Menghindari komitmen

Melansir Mindbodygreen, orang-orang dengan masalah kepercayaan akan sering mengalami kesulitan dengan komitmen.

Ini berasal dari rasa takut untuk terbuka dan terlihat karena ketika kamu mengalami masalah kepercayaan, kemungkinan hubungan yang saling percaya dan memuaskan tampaknya tidak mungkin.

2. Selalu berprasangka negatif tentang orang lain

Orang dengan trust issues, sering berasumsi bahwa orang lain sengaja melakukan sesuatu untuk menyakiti dirimu.

Mungkin sulit untuk menerima isyarat yang baik, pujian, atau cinta dari orang lain, padahal mereka sudah tulus kepadamu.

Tetap saja, kamu meragukan mereka dan bahkan sering berpura-pura baik-baik saja.

Baca Juga: Waspada, Ini 3 Masalah Akibat Kurangnya Komunikasi dalam Pernikahan

3. Mengisolasi diri dari orang lain

Sebagai akibat dari asumsi negatif dan fobia komitmen, banyak orang dengan trust issues akan menarik diri dari orang lain, daripada menanggung masalah-masalah baru.

Begitu kamu memiliki pikiran bahwa kamu tidak dapat memercayai orang, itu akan melahirkan hubungan baru yang dirasa toxic atau beracun.

Padahal belum tentu lho, kamu jadi menilai hubungan tersebut banyak kurangnya dan jauh dari prioritas.

4. Menjadi terlalu tertutup dengan diri sendiri

Ketika berinteraksi dengan orang lain, bahkan orang-orang yang dekat denganmu, kamu menjadi terlalu tertutup tentang dirimu sendiri.

"Sugesti dalam pikirannya seperti; 'Aku takut aku tidak bisa menjadi diriku sendiri bersamamu. Aku takut kamu tidak akan menerimaku apa adanya. Atau aku takut kamu tidak akan membiarkanku bergabung'," kata Michael.

5. Menjadi reaktif dengan berdebat atau berkelahi

Ketika kamu merasa tidak percaya dan menganggap orang lain yang terburuk, sering kali kamu reaktif dengan berdebat atau berkelahi, bahkan karena hal-hal kecil.

Ketika masalah kepercayaan memburuk, kemudian kamu merasa bahwa kepercayaanmu dilanggar, kamu menjadi reaktif dan mungkin gegabah.

"Ini menginformasikan siapa kamu sebenarnya, dan itu berdampak pada pasanganmu," ujar Michael.

Baca Juga: 3 Tips Berkomunikasi dengan Suami Ketika Ingin Memulai Bisnis Baru

6. Sulit untuk terbuka

Trust issues dapat mempersulit seseorang untuk terbuka.

Salah satunya, ketika kamu memiliki trauma akan keterbukaan terhadap orang lain, alih-alih memberikan solusi, mereka justru menyalahkan dan menganggapmu rendah.

Pengalaman ini berkontribusi dalam diri seseorang untuk merahasiakan masalah pribadi, sebab jika diceritakan mereka berasumsi bahwa orang lain tidak akan menerima atau mengakui keberadaannya.

7. Merasa terlalu protektif

Masalah kepercayaan dapat menyebabkan kamu merasa terlalu protektif dan waspada.

Baik terhadap diri sendiri maupun orang yang dekat denganmu.

Masalahnya, mungkin kamu selalu bertahan dan membayangkan skenario terburuk dalam hubunganmu.

Pikiran itu membatasimu untuk bertindak dan berinteraksi, akibatnya hidupmu sulit untuk maju dan menjalin hubungan yang penuh kepercayaan.

(*)

 

Sumber: mindbodygreen.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru