Menurut Noémie, memang, rasa diri yang lebih baik dapat memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan seksual mereka dan menetapkan batasan, yang merupakan aspek penting untuk seksualitas yang sehat dan positif.
Namun masih belum jelas apakah gangguan identitas secara langsung menyebabkan gangguan seksual.
“Studi ini hanya menilai dua indikator kesulitan seksual, masalah seksual dan perilaku seksual disfungsional," jelas Noémie.
Baca Juga: Curhat Saat Overthinking Ternyata Baik, Ini Manfaatnya Kata Psikolog
Ia menegaskan pula kalau penelitian semacam ini harus mengeksplorasi aspek yang lebih luas dari kesejahteraan seksual dalam kaitannya dengan pengabaian masa kanak-kanak seperti kepuasan seksual, kesusahan, fungsi dan bahkan komunikasi seksual. (*)