5. Hindari berbagi lokasi pada waktu nyata (real time location sharing)
Lokasi pada waktu nyata atau lokasi tempat seseorang sering kali lewati atau kunjungi dapat menjadi informasi yang berharga bagi orang-orang yang ingin berniat jahat, misalnya penguntit.
6. Berhati-hati dengan URL yang dipendekkan
Ada potensi bahaya ketika mengklik URL yang dipendekkan. Bila berasal dari akun yang mencurigakan, bisa saja URL tersebut mengarahkan kita ke situs-situs berbahaya atau jahat yang dapat mencuri data pribadi kita.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan Siapa Saja yang Rawan Menjadi Korban
7. Lakukan data detox
Tactical Tech dan Mozilla telah menyusun data detoks untuk mengecek keberadaan data diri pribadi di internet. Silakan coba data detox agar dapat menjadi pribadi yang lebih mempunyai
kendali atas data diri di ranah online dengan mengakses https://datadetox.myshadow.org.
8. Jaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau laptop pribadi
Sering kali, pelaku kekerasan berbasis gender online dan offline adalah orang-orang terdekat.
Untuk itu, perlu untuk memasang dan menjaga kerahasiaan pin atau password pada gawai/perangkat elektronik pribadi lainnya, terutama yang menyimpan data-data pribadi.
Jadi, jangan diremehkan ya, pentingnya melindungi privasi kamu dalam bermedia sosial.
Pastikan waspada ketika ingin membagikan data dirimu. (*)