Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu sangat penting bagi kita ya, Kawan Puan.
Misalnya saja merawat vagina setelah menopause supaya kesehatan seksual dan reproduksi perempuan tetap terjaga.
Pasalnya seiring bertambahnya usia, perubahan terjadi tidak hanya pada penampilan, namun vagina pun juga turut berubah, maka dari itu kita harus menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Baca Juga: Ini Dia Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm
Kawan Puan, perlu kamu ketahui kalau setelah menopause lingkungan area intim kita itu berubah.
Misalnya saja terjadinya kekeringan pada vagina.
Dilansir dari Mayo Clinic, kekeringan vagina itu sangat umum terjadi dan menjadi masalah pada perempuan pascamenopause.
Kekeringan vagina adalah tanda khas dari sindrom genitourinari menopause yang juga dikenal sebagai vaginitis atrofi atau pun atrofi vagina.
Baca Juga: Menjaga Vagina di Usia 50an Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Di mana kondisi ini membuat jaringan vagina menjadi lebih tipis dan dengan mudah mengalami iritasi.
Hal ini terjadi karena adanya penurunan kadar estrogen pada tubuh perempuan secara alami selama menopause.
Untuk mengatasi kekeringan vagina dan hubungan seksual yang menyakitkan pascamenopause, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan Kawan Puan, yuk simak:
1. Gunakan pelembab vagina
Kawan Puan, supaya masalah kekeringan vagina teratasi coba gunakan pelembab vagina.
Sesuai namanya, pelembab vagina ini bertugas untuk melembabkan area kewanitaan dan menjaga jaringan vagina supaya tetap sehat.
2. Pelumas vagina
Kawan Puan, hendaknya kamu menggunakan pelumas vagina saat akan berhubungan intim ya.
Pelumas vagina ini berperan penting untuk mengurasi rasa sakit saat kamu melakukan aktivitas seksual.
Baca Juga: Catat, 10 Kesalahan Memakai Masker yang Masih Sering Dilakukan
3. Gunakan krim dan tablet estrogen dalam dosis rendah
Menggunakan krim dan tablet estrogen itu mampu menyegarkan kembali jaringan vagina, namun ingat ya Kawan Puan, konsumsinya dalam dosis rendah.
Bahkan jika kamu menggunakan pil atau patch untuk terapi hormon sistemik, dokter akan merekomendasikan pengobatan estrogen dengan dosis rendah apabila kekeringan vagina dan gejala yang terkait masih ada.
Akan tetapi, seandainya Kawan Puan punya riwayat penyakit seperti kanker payudara, coba konsultasikan terlebih dahulu tentang risiko terapi estrogen.
4. Konsumsi ospemifene
Ospemifene adalah obat modulator reseptor estrogen selektif (SERM) yang diminum dan digunakan untuk mengobati hubungan seksual yang menyakitkan, yang terkait dengan atrofi vagina.
Namun, bagi Kawan Puan yang punya riwayat kanker payudara atau berisiko tinggi terkena kanker payudara, maka kamu tidak dianjurkan untuk minum ospemifene.
5. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
DHEA dalam bentuk supositoria vagina yang digunakan setiap malam dapat meredakan nyeri saat berhubungan seksual pada perempuan pascamenopause.
Kawan Puan, meskipun kelima cara di atas bisa kamu lakukan untuk mengatasi kekeringan vagina setelah menopause, tapi ada cara alami yang bisa dipraktikkan.
Baca Juga: Dokter: Obat Herbal Boleh Diminum untuk Meredakan Gejala, Bukan Menyembuhkan Covid-19
Cara tersebut yakni menstimulasi vagina secara teratur melalui aktivitas seksual dengan atau tanpa pasangan.
Kegiatan ini membantu menjaga jaringan vagina agar tetap sehat ya.
Nah, Kawan Puan, merawat vagina pascamenopause itu tidak rumit ya, asal kamu tahu cara yang tepat dan baik.
Jadi, yuk jaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)