Parapuan.co - Keterampilan seperti berpikir kritis, bekerja sama, kemampuan interpersonal, hingga kreativitas termasuk ke dalam soft skills yang abstrak.
Oleh karenanya, soft skills sulit ditunjukkan atau dijelaskan saat pencari kerja melakukan interview.
Namun, bukan berarti kamu sama sekali tidak dapat menunjukkan soft skills saat interview kerja.
Mengutip actuarialcareers.co.uk, ada metode khusus yang bisa membantumu menunjukkan keterampilan abstrak tersebut ketika sedang diwawancara.
Metoder yang dimaksud bernama STAR, yang merupakan kepanjangan dari Situation, Task, Action, dan Result.
Bagaimana memanfaatkan metode STAR untuk menjawab pertanyaan wawancara? Berikut penjelasannya!
Baca Juga: Bingung Tentukan Nominal, Ini Tips Sukses Nego Gaji Saat Interview dari Pakar
S - Situation
Metode pertama yaitu dengan memikirkan situasi yang mirip dengan apa yang ditanyakan ketika wawancara.
Bayangkan pengalaman yang pernah kamu lalui, entah saat masih menjadi mahasiswa, magang, atau di tempatmu bekerja sebelumnya.
Gambarkan situasinya secara singkat, jangan jelaskan detail tentang siapa saja yang terlibat, apa yang terjadi, di mana, kapan, dan bagaimana prosesnya.
Contoh:
Selama magang tahun lalu, kami ditugaskan dengan proyek individu yang akan dipresentasikan di akhir magang.
Itu berhubungan dengan proyek yang sedang berlangsung dan dilakukan oleh perusahaan.
Namun, salah satu anak magang jatuh sakit dan mengakhiri magangnya, jadi proyek ditinggalkan begitu saja.
Di situ, kamu sudah menjelaskan informasi yang perlu mengenai siapa, apa, di mana, kapan, dan bagaimana.
T - Task
Selanjutnya kamu perlu menjelaskan mengenai tugas apa yang diberikan dan akan mengacu ada tenggat waktu yang ketat.
Untuk itu, kamu dapat melanjutkan ceritamu sesuai situasi tadi seperti contoh di bawah ini:
Atasan menugaskanku untuk menyelesaikan proyek tersebut dan mempresentasikannya.
Kami tidak bisa memperpanjang tenggat waktu karena sudah mendekati akhir masa magang.
Saya hanya punya waktu satu minggu untuk menyelesaikan proyek yang sudah dikerjakan magang lain sembari merampungkan penelitian saya sendiri.
Baca Juga: Kesalahan yang Wajib Kamu Hindari saat Melakukan Wawancara Kerja
A - Action
Action atau aksi berkaitan dengan soft skills tentang cara kamu dalam memecahkan masalah.
Di sini, kamu mesti menjelaskan apa yang ingin diketahui perekrut, yaitu seberapa antusias kamu menghadapi tantangan.
Selain itu, mereka juga mau tahu apakah kamu mampu bekerja secara efisien atau tidak.
Contoh:
Saya tahu tugas itu akan memakan waktu, jadi saya bertanya kepada supervisor apakah ada anak magang mau mengambil alih tugas lain yang diberikan pada saya.
Saya membantu mengalokasikan tugas-tugas ini kepada pekerja mayang lain, sehingga saya bisa melanjutkan tugas yang ada.
Dari situ, kamu menunjukkan bahwa kamu tahu mana yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa didelegasikan.
R - Result
Terakhir adalah hasil, di mana kamu harus memberi tahu perekrut mengenai keputusan akhir dari ceritamu.
Di sini, kamu perlu mengungkapkan apakah kamu bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, serta mendapat pujian dari atasan.
Contoh:
Setelah mengalokasikan beberapa tugas ke anak magang lain, saya bisa fokus ke proyek yang ditinggalkan dan proyek saya sendiri.
Saya menyelesaikannya dalam jangka waktu yang dibutuhkan dan bisa mempresentasikannya kepada anggota senior di perusahaan.
Saya bahkan dipuji oleh pembimbing atas efisiensi dan sikap positif saya, dan mendapat apresiasi yang baik.
Bagian akhir ini harus menunjukkan seberapa sukses kamu menangani suatu pekerjaan.
Baca Juga: Selain Datang Terlambat, Ini Kesalahan yang Harus Kamu Hindari saat Interview Kerja Online
Nah, Kawan Puan, ada lagi yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan metode STAR.
Yaitu, persiapkanlah cerita pengalamanmu yang paling mengesankan untuk disampaikan kepada perekrut.
Pastikan kamu jujur dan tidak mengada-ada atau menggunakan kisah orang lain, ya. (*)