Trust Issues dalam Keluarga Bisa Diatasi, Ikuti Saran Psikolog Berikut

Arintya - Jumat, 2 Juli 2021
Mengatasi trust issues dalam keluarga
Mengatasi trust issues dalam keluarga Alessandro Biascioli

Parapuan.co – Kawan Puan, trust issues dalam keluarga ternyata punya dampak yang cukup besar.

Menurut Dina Auliana, M.Si. Psikolog, dampak trust issues dalam keluarga bisa dirasakan baik anak maupun orang tua.

Dalam sudut pandang orang tua, trust issues dalam keluarga akan berdampak mereka yang tidak mempercayai anak.

Satu contohnya adalah ketika kelak anak dewasa dan memilih pasangan hidup, orang tua bisa tak memberikan restu akibat trust issues ini.

Baca Juga: Mengenal Trust Issues dalam Keluarga, Penyebab dan Dampaknya Menurut Psikolog

Lalu dalam sudut pandang anak, trust issues ini bisa menyebabkan anak memiliki masalah komunikasi yaitu tidak terbuka dengan orang tua.

Lantas apakah trust issues dalam keluarga ini bisa diatasi?

Menurut Dina, trust issues dalam keluarga ini bisa diatasi, salah satunya dengan teknik komunikasi asertif.

Komunikasi asertif sendiri dikenal sebagai gaya berkomunikasi yang lugas dan jujur dengan tetap menghargai perasaan orang lain atau dengan kata lain win-win solution.

Lebih lanjut Dina menjelaskan bahwa salah satu teknik komunikasi asertif yang bisa digunakan untuk mengatasi trust issues dalam keluarga ini adalah “I Message”.

“Sampaikan dengan I Message. Sampaikan dulu apa harapanku kemudian berikan juga solusinya. Jadi orang kan enggak tersinggung ya kalau disampaikan dengan enak, nyaman, kayak gitu,” jelas Dina.

Kawan Puan, menyampaikan harapan dan solusi atas ketidaknyamanan ternyata penting sekali lo untuk mengatasi masalah trust issues dalam keluarga ini.

Sebab menurut Dina, daripada hanya disimpan dalam hati atau “gondok” sendiri, lebih baik sampaikan apa yang dirasakan dan berikan juga solusi dari sudut pandang kita.

Baca Juga: Mengenal 7 Tanda Trust Issues dalam Hubungan, Salah Satunya Menghindari Komitmen

Selain itu, dengan terus menerus menyimpan harapan maupun rasa kesal dan kecewa tersebut di dalam hati, akan menyebabkan kita lelah sendiri.

“Daripada capek sendiri, ya lebih baik dikeluarkan. Namun dengan cara yang benar,” tambahnya.

Kawan Puan, jika kamu mengalamu trust issues dalam keluarga ini, ada baiknya mulai lakukan saran dari psikolog di atas.

Apalagi ketika kamu mengalami trust issues dalam keluarga akibat ujaran kebencian seperti body shaming yang dilakukan anggota keluargamu.

Seperti diketahui, dalam riset PARAPUAN tentang “Pengalaman Perempuan dalam Menerima Ujaran Kebencian, Seksisme, dan Misogini selama Pandemi Covid-19” didapatkan hasil bahwa keluarga merupakan pelaku utama yang sering melakukan ujaran kebencian, yaitu sebanyak 39%.

Nah karena hal tersebut, ternyata banyak juga nih Kawan Puan yang jadi punya trust issues dalam keluarga.

Namun dengan catatan, cara mengatasi trust issues dalam keluarga dengan teknik “I Message” tentunya perlu dilakukan secara berulang kali.

Baca Juga: Kenali Tanda Kamu Mengalami Trust Issues dalam Menjalin Hubungan

Agar keluarga juga sadar bahwa yang mereka lakukan itu salah dan membuat dirimu merasa tidak nyaman.

Pun dengan I Message, kita bisa melatih keterbukaan diri karena keterbukaan merupakan kunci dari masalah trust issues.

“Padahal keterbukaan adalah kunci dari masalah trust issue itu tadi. Kalau misalnya kita sudah terbuka, biasanya kita akan muncul rasa percaya. Begitu pula sebaliknya, kalau kita sudah merasa percaya, maka kita akan terbiasa untuk terbuka,” jelas Dina. (*)

Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja