"Karena ketika kita menari sebenarnya kita melakukan meditasi. karena kita fokus. Apalagi nari yang gerakannya diatur dan musti dengerin lagu dan beatnya harus mengikuti. Kamu harus ada di sana," kata kandidat 'The Apretience' dari Indonesia ini dalam Podcast Cerita Parapuan yang diunggah pada Jumat (28/5/2021).
Paulina pun mengatakan bahwa menari adalah meditasi yang bergerak.
"Dan malah gara-gara bergerak itu bisa keluar semua energi, darah mengalir. karena cairan-cairan di tubuh dapat mengalir dengan baik jadi disitu aku ketagihan," katanya.
Paulina sendiri mulai menekuni meditasi tari 6 tahun yang lalu saat ibunya meninggal 1,5 tahun setelah ayahnya.
Masih dalam tahapan dukanya, ia pun diajak temannya untuk mengikuti kelas menari kontemporer.
Dari sini lah ia menemukan ketenangan emosi saat menari.
"Jadi aku ngerasa pada saat aku nari kok enak ya? Mirip ketika aku merasa meditasi atau berdoa, itu rasa tenangnya sama," kata peraih gelar MBA dalam Bisnis Internasional & Pemasaran dari Northeastern University di Boston, Massachusetts.
Rasa itu lah yang akhirnya mendorong Paulina untuk terus menari sebagai pelariannya dan pelampiasan emosi.
"Jadi aku bisa tiba-tiba pas lagi nari nangis. Kayak badanku tiba-tiba lagi curcol lewat gerakan. Kalau musik,gerakan, dan moodnya pas itu bisa tiba-tiba nangis," kata Paulina.