Mengenal Meditative Dance: Meditasi dan Tari yang Baik untuk Jiwa

Firdhayanti - Rabu, 14 Juli 2021
Meditasi tari, meditasi dalam gerakan yang mampu mengasah kepekaan hati dan jiwa.
Meditasi tari, meditasi dalam gerakan yang mampu mengasah kepekaan hati dan jiwa. iStockphotos

Parapuan.co - Meditasi merupakan salah satu kegiatan yang baik untuk kesehatan mental. 

Terdapat berbagai jenis meditasi lho, Kawan Puan. 

Seperti dalam artikel Parapuan.co, terdapat 9 meditasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Kawan Puan. 

Baca Juga: Melepas Stres dan 3 Manfaat Lain Memasak Bagi Kesehatan Mental

Beberapa diantaranya yakni meditasi dengan gerakan, meditasi mindfulness, meditasi spiritual, dan masih banyak lagi. 

Salah satunya yakni meditative dance atau meditasi tari.

Mungkin, terdengar sedikit tidak biasa mengingat meditasi adalah sesuatu hal yang membutuhkan ketenangan untuk dilakukan. 

Namun, ternyata meditasi tari ini bisa menimbulkan dampak positif pada diri kita.

Meditasi dalam Gerakan 

Paulina Purnomowati, seorang buisness woman yang juga mengajar meditasi tari mengatakan bahwa menari memiliki efek yang sama saat meditasi. 

"Karena ketika kita menari sebenarnya kita melakukan meditasi.  karena kita fokus. Apalagi nari yang gerakannya diatur dan musti dengerin lagu dan beatnya harus mengikuti. Kamu harus ada di sana," kata kandidat 'The Apretience' dari Indonesia ini dalam Podcast Cerita Parapuan yang diunggah pada Jumat (28/5/2021). 

Paulina pun mengatakan bahwa menari adalah meditasi yang bergerak. 

"Dan malah gara-gara bergerak itu bisa keluar semua energi, darah mengalir.  karena cairan-cairan di tubuh dapat mengalir dengan baik jadi disitu aku ketagihan," katanya. 

Paulina sendiri mulai menekuni meditasi tari 6 tahun yang lalu saat ibunya meninggal 1,5 tahun setelah ayahnya.  

Masih dalam tahapan dukanya, ia pun diajak temannya untuk mengikuti kelas menari kontemporer.

Dari sini lah ia menemukan ketenangan emosi saat menari. 

"Jadi aku ngerasa pada saat aku nari kok enak ya? Mirip ketika aku merasa meditasi atau berdoa, itu rasa tenangnya sama," kata peraih gelar MBA dalam Bisnis Internasional & Pemasaran dari Northeastern University di Boston, Massachusetts.

Rasa itu lah yang akhirnya mendorong Paulina untuk terus menari sebagai pelariannya dan pelampiasan emosi. 

"Jadi aku bisa tiba-tiba pas lagi nari nangis. Kayak badanku tiba-tiba lagi curcol lewat gerakan. Kalau musik,gerakan, dan moodnya pas itu bisa tiba-tiba nangis," kata Paulina. 

Tak Harus Jago Menari

Dalam melakukan meditasi tari, Paulina mengatakan bahwa kita tak memerlukan teknik khusus. 

Dalam hal ini, kita tak perlu menguasai teknik dansa tertentu untuk melakukannya. 

"Tubuh kamu sudah dirancang untuk [bisa] bergerak," katanya. 

Baca Juga: Bebas dari Distraksi Saat Bekerja dengan Lakukan Teknik Pomodoro

"Saat aku melakukan meditasi tari, aku membiarkan 1 jam untuk menempatkan hatiku dan biarkan dia untuk menari. Jadi di situ aku mendengarkan hati," jelas Paulina. 

Saat melakukan meditasi tari, Paulina menjelaskan bahwa biarkan lah hati yang menggerakkan tubuh kita. 

Tak hanya menenangkan hati, Paulina mengatakan bahwa meditasi tari merupakan support system dari dalam diri sendiri. 

Paulina mengatakan bahwa meditasi tari mengharuskan kita untuk tidak mendengar hal-hal dari luar melainkan hati kita sendiri. 

Selain itu, meditasi tari juga membantu kita untuk mengasah kepekaan hati dan jiwa. 

"Kelenjar kelima atau Cakra kelima kita stuck ketika kita nggak bisa ngomong. Itu nanti pasti ada masalah. Pada saat kita komunikasi sama hati atau jiwa, itu kayak dia suka ngomong balik dan kadang orang bisa terkejut," terangnya

(*)

 

 

 

Sumber: YouTube,Parapuan
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya