Selain olahraga teratur, kita harus fokus pada makan makanan yang bergizi dan mencintai tubuh kita apa adanya.
Gerakan body positivity ini menekankan bahwa “semua tubuh itu pada dasarnya indah”.
Selain itu, gerakan body positivity telah tumbuh semakin populer dan mengembangkan beragam kritik dan stigma.
Sebagian orang percaya bahwa gerakan body positivity telah menciptakan budaya tidak sehat yang memungkinkan orang mengabaikan komplikasi medis yang sering menyertai obesitas.
Banyak profesional medis akan berpendapat bahwa ada berat badan yang tidak sehat dan berat badan yang sehat, yang sangat berbeda dari kurus atau gemuk.
Individu bisa kurus dan tidak sehat atau kelebihan berat badan dan tidak sehat.
Baca Juga: Belajar Mencintai Diri dengan Sederhana ala Para Ratu di Film 'Ali & Ratu Ratu Queens'
Menjadi kurus tidak secara otomatis meningkatkan kesehatan yang baik secara keseluruhan, dan menjadi terlalu kurus dapat meningkatkan komplikasi medis seperti osteoporosis dan ketidakseimbangan hormon.
Akibatnya, banyak dokter menganjurkan makan makanan yang seimbang dan olahraga teratur.
Ini harus menjadi pilihan gaya hidup yang menyenangkan dan tidak dipaksakan kepada kita.
Olahraga rutin dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung serta membuat kita merasa nyaman dengan diri sendiri. Pola pikir ini juga berlaku untuk makan makanan yang bergizi.