Body Positivity Bukan Berarti Melanggengkan Berat Badan Berlebihan

Ericha Fernanda - Kamis, 15 Juli 2021
Mengenal body positivity bukan soal berat badan berlebih
Mengenal body positivity bukan soal berat badan berlebih freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, gerakan body positivity yang semakin populer akhir-akhir ini sebenarnya memberikan lampu hijau jika dunia semakin menghargai bahwa tubuh manusia itu beragam.

Standar tubuh ideal itu mustahil diterapkan kepada seluruh orang, sebab manusia terlahir dengan fisik, ras, bentuk, dan ukuran tubuh yang berbeda.

Sayangnya, gerakan body positivity ini sering disalahpahami dengan menerima berat badan berlebihan bagi sebagian orang.

Baca Juga: Pakaian Dalam Bagus Bisa Meningkatkan Rasa Percaya Diri? Ini Kata Ahli

Padahal, secara medis bisa diketahui apakah berat badan berlebihan bisa berpengaruh bagi kesehatan kita atau tidak.

Jika memiliki berat badan yang berlebihan dan tidak mengimbanginya dengan makan sehat dan olahraga, maka akan merugikan kesehatan kita sendiri.

Body positivity dan budaya obesitas

Mengutip Verywell Mind, gerakan body positivity mulai muncul secara masif sekitar tahun 2012.

Tujuannya adalah untuk mengubah standar kecantikan feminin yang tidak realistis menjadi pendekatan yang lebih menyeluruh dan realistis.

Tubuh datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, sama seperti selulit dan kerutan adalah hal yang normal.

Selain olahraga teratur, kita harus fokus pada makan makanan yang bergizi dan mencintai tubuh kita apa adanya.

Gerakan body positivity ini menekankan bahwa “semua tubuh itu pada dasarnya indah”.

Selain itu, gerakan body positivity telah tumbuh semakin populer dan mengembangkan beragam kritik dan stigma.

Sebagian orang percaya bahwa gerakan body positivity telah menciptakan budaya tidak sehat yang memungkinkan orang mengabaikan komplikasi medis yang sering menyertai obesitas.

Banyak profesional medis akan berpendapat bahwa ada berat badan yang tidak sehat dan berat badan yang sehat, yang sangat berbeda dari kurus atau gemuk.

Individu bisa kurus dan tidak sehat atau kelebihan berat badan dan tidak sehat.

Baca Juga: Belajar Mencintai Diri dengan Sederhana ala Para Ratu di Film 'Ali & Ratu Ratu Queens'

Menjadi kurus tidak secara otomatis meningkatkan kesehatan yang baik secara keseluruhan, dan menjadi terlalu kurus dapat meningkatkan komplikasi medis seperti osteoporosis dan ketidakseimbangan hormon.

Akibatnya, banyak dokter menganjurkan makan makanan yang seimbang dan olahraga teratur.

Ini harus menjadi pilihan gaya hidup yang menyenangkan dan tidak dipaksakan kepada kita.

Olahraga rutin dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung serta membuat kita merasa nyaman dengan diri sendiri. Pola pikir ini juga berlaku untuk makan makanan yang  bergizi. 

Menghindarkan seseorang dari fokus pada penampilan

Di sisi lain, gerakan body positivity dapat membantu orang tidak lagi terobsesi dengan penampilan mereka sehingga melupakan semua aspek penting lain dari kehidupan dan individualitas.

Pasalnya, banyak orang mungkin terlibat dalam diet dan olahraga yang berbahaya karena mereka merasa tertekan untuk mencintai tubuh mereka.

Sebagai manusia, kita memiliki banyak segi, dan penampilan fisik kita hanyalah salah satu dari banyak segi di kehidupan kita. Penampilan fisik tidak menentukan siapa kita.

Baca Juga: Self Love Ala Cynthia Lamusu: Berterima Kasih dengan Diriku di Masa Lalu

Pada suatu waktu, mungkin beberapa hari kita tidak akan merasa baik tentang diri kita sendiri, dan itu tidak apa-apa.

Sementara hari-hari lain, kita akan merasa hebat dalam apa pun yang kita kenakan.

Kawan Puan, jadi bisa disimpulkan bahwa gerakan body positivity berarti menghargai dan mencintai bentuk tubuh yang kita miliki.

Body possitivity juga mengajarkan kita untuk tidak mengkritik diri sendiri atas perubahan yang terjadi secara alami karena penuaan, kehamilan, atau pilihan gaya hidup. (*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja