Terhubung Secara Emosional
"Kamu perlu terhubung secara emosional dengan orang tersebut sebelum kamu menyajikan fakta apa pun termasuk tentang vaksin, " kata Nadine Gartner, direktur eksekutif pendiri Boost Oregon, AS, organisasi nirlaba yang memberdayakan orang untuk membuat keputusan vaksin berbasis sains.
Terhubung secara emosional juga sebisa mungkin membuat mereka percaya pada kita, Kawan Puan.
“Pastikan mereka memercayaimu dan tahu bahwa kamu memiliki tujuan baik untuk mereka,” tambahnya.
Biasanya, keputusan kesehatan dibuat berdasarkan nilai-nilai diri dan seringkali didorong oleh emosi. Oleh karena itu, jika kamu akan mengangkat tentang topik ini, penting untuk bertemu mereka di ruang yang tenang dan saling pengertian.
Tumbuhkan Empati Saat Berdiskusi
Mendengarkan dengan empati adalah kuncinya. Beri mereka ruang dan waktu untuk memaparkan keraguan akan vaksin. Saat berdiskusi tentang vaksin, jangan membuat opini tentang vaksin hanya darimu.
Jika kamu mendebatnya dan hanya mengatakan bahwa 'vaksin itu penting', mereka pasti akan tetap enggan.
Penting untuk tidak menghakimi atau argumentatif. Sebaliknya, fokuslah pada pengumpulan informasi.
"Ketika kamu mendengarkan dengan cermat orang yang kamu cintai, kamu cenderung mengidentifikasi kekhawatiran dan keyakinan mereka. Mengapa itu penting bagi mereka terkait vaksinasi, ” kata dokter Obianuju Genevieve Aguolu, di Yale School of Medicine, AS.
Ketika kamu memiliki pemahaman menyeluruh tentang kekhawatiran mereka, kamu dapat mencari jawaban bersama.
Selain itu, menumbuhkan empati juga bisa membuat kamu mengetahui cara yang akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap vaksin dan keinginan mereka untuk divaksinasi.
Baca Juga: RI Terima 3 Juta Vaksin Moderna, akan Diberikan Khusus untuk Tenaga Kesehatan