4 Cara Menghadapi Anggota Keluarga yang Tidak Mau Vaksin Covid-19

Ericha Fernanda - Kamis, 15 Juli 2021
Agar orang terdekat mau vaksin Covid-19.
Agar orang terdekat mau vaksin Covid-19. freepik

 

Parapuan.co - Distribusi dan proses vaksinasi Covid-19 masif dilakukan di seluruh penjuru Indonesia ya, Kawan Puan.

Distribusi vaksin Covid-19 tidak lain untuk meningkatkan antibodi tubuh supaya terhindar dari virus berbahaya. 

Memang setelah vaksin kita mungkin terinfeksi virus corona, apalagi jika tidak ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

Tetapi, antibodi tubuh yang sudah terbentuk berkat vaksin bisa meminimalisir gejala dan risiko lain termasuk kematian. 

Meski memiliki banyak manfaat, sayangnya masih banyak orang yang meragukan vaksin Covid-19 ini.

Terlebih, banyak informasi palsu atau hoax di media sosial tentang vaksin yang seolah sangat meyakinkan hingga menimbulkan keraguan untuk vaksin lebih besar bagi sebagian orang. 

Kondisi ini memang lazim terjadi, apakah anggota keluarga atau orang terdekat Kawan Puan juga demikian?

Amat disayangkan jika hal ini terjadi. Apalagi jika mereka satu rumah dan sering ditemui. 

Coba untuk tidak berkecil hati yuk, Kawan Puan. Kamu bisa mengedukasi mereka dengan tulus dan konsisten seperti cara dari Self berikut ini: 

Baca Juga: Sedang Hamil? Ini Vaksin yang Diterima Demi Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

 

Terhubung Secara Emosional

"Kamu perlu terhubung secara emosional dengan orang tersebut sebelum kamu menyajikan fakta apa pun termasuk tentang vaksin, " kata Nadine Gartner, direktur eksekutif pendiri Boost Oregon, AS, organisasi nirlaba yang memberdayakan orang untuk membuat keputusan vaksin berbasis sains.

Terhubung secara emosional juga sebisa mungkin membuat mereka percaya pada kita, Kawan Puan. 

“Pastikan mereka memercayaimu dan tahu bahwa kamu memiliki tujuan baik untuk mereka,” tambahnya.

Biasanya, keputusan kesehatan dibuat berdasarkan nilai-nilai diri dan seringkali didorong oleh emosi. Oleh karena itu, jika kamu akan mengangkat tentang topik ini, penting untuk bertemu mereka di ruang yang tenang dan saling pengertian.

Tumbuhkan Empati Saat Berdiskusi

Mendengarkan dengan empati adalah kuncinya. Beri mereka ruang dan waktu untuk memaparkan keraguan akan vaksin. Saat berdiskusi tentang vaksin, jangan membuat opini tentang vaksin hanya darimu.

Jika kamu mendebatnya dan hanya mengatakan bahwa 'vaksin itu penting', mereka pasti akan tetap enggan.

Penting untuk tidak menghakimi atau argumentatif. Sebaliknya, fokuslah pada pengumpulan informasi.

"Ketika kamu mendengarkan dengan cermat orang yang kamu cintai, kamu cenderung mengidentifikasi kekhawatiran dan keyakinan mereka. Mengapa itu penting bagi mereka terkait vaksinasi, ” kata dokter Obianuju Genevieve Aguolu, di Yale School of Medicine, AS.

Ketika kamu memiliki pemahaman menyeluruh tentang kekhawatiran mereka, kamu dapat mencari jawaban bersama. 

Selain itu, menumbuhkan empati juga bisa membuat kamu mengetahui cara yang akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap vaksin dan keinginan mereka untuk divaksinasi.

Baca Juga: RI Terima 3 Juta Vaksin Moderna, akan Diberikan Khusus untuk Tenaga Kesehatan

Atur Strategi Percakapan yang Konsisten

Nadine menyarankan saat berdiskusi tentang vaksin, kita harus menggunakan trik: terima, ulangi, tanggapi, dan rujuk.

Terima berarti menerima informasi dari mereka dengan mengajukan pertanyaan. Ulangi berarti mengilang kembali informasi tentang vaksin pada mereka untuk memvalidasi kekhawatiran dan menegaskan bahwa kamu mendengarkan.

Tanggapi bisa berarti menanyakan apakah kamu dapat berbagi beberapa informasi dengan mereka. Memberikan tanggapan membuat mereka menjadi peserta aktif hingga tidak merasa sedang direndahkan. 

Jika mereka menjawab ya, jawab kekhawatiran mereka seperti, “Saya bisa mengerti mengapa itu terdengar menakutkan” dan rujukan ke informasi berbasis bukti.

Menyadari kekhawatiran dan masalah dapat mengarah pada diskusi yang lebih bermanfaat lho, Kawan Puan. 

Hindari kesalahan-kesalahan kecil

Saat mengajak diskusi, ada bebrapa perilaku yang harus dihindari. Jangan merendahkan, menghakimi, atau tidak sabar.

Jika kamu melakukan kesalahan-kesalahan itu, kamu bisa kehilangan kesempatan penting untuk belajar lebih banyak tentang kekhawatiran mereka.

Kamu juga bisa kehilangan kepercayaan sebagai seseorang yang mau mendengarkan. Keinginan untuk tidak vaksin bisa jadi lebih besar, Kawan Puan. 

(*)

Baca Juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Terbaru di PeduliLindungi

Sumber: Self
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru