Dampak Serat Sintetis bagi Kesehatan
Tak hanya merusak lingkungan, penting juga untuk diketahui bahwa serat sintetis juga berdampak bagi kesehatan manusia.
Serat sintetis ini sebagian besar terbuat dari polyester yang merupakan plastik dan produk sampingan dari minyak bumi.
Menurut Bad Ecology, racun-racun ini dapat diserap melalui kulit dan beberapa di antaranya memiliki efek samping seperti kemandulan, penyakit pernapasan, kanker dan dermatitis kontak (iritasi kulit).
Misalnya, serat kain akrilik punya kaitan yang erat dengan gangguan hormonal dan pembentukan sel kanker payudara.
Selain itu, penelitian University of Washington pada 2010 ditemukan bahwa penggunaan serat sintetis polyester berlebihan dapat berisiko menimbulkan masalah seperti kanker kulit, infeksi pernapasan kronis serta masalah kulit seperti ruam, gatal, hingga kemerahan.
Baca Juga: Nicola Coughlan Kenakan Gaya Fashion Berkelanjutan saat Hadiri Wimbledon
Sementara rayon yang melibatkan bahan kimia seperti karbon disulfida, asam sulfat hingga aseton, dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri dada dan otot, insomnia, hingga Parkinson.
Bahkan, pewarna beracun yang digunakan dalam serat sintetis ini juga terbukti berbahaya bagi manusia karena didapati banyak laporan kasus kanker dan penyakit paru-paru yang tinggi dialami pekerja di fasilitas produksinya.
Ironisnya, risiko kesehatan ini bukan hanya dialami oleh pengguna pakaiannya, tapi juga pekerja pabrik yang memproduksi pakaian dengan serat sintetis tersebut.
Perlu diketahui bahwa proses mengubah minyak bumi menjadi serat sintetis adalah proses yang panjang, beracun dan tak hanya buruk bagi lingkungan, tapi juga kesehatan.
Dari sini pun kita bisa menjadi lebih sadar dalam menggunakan pakaian dan memilahnya mana yang baik untuk lingkungan serta kesehatanmu.(*)