Saat pihak wartawan ingin mewawancarai kantor Oxford University Press di Lahore, pihak penerbit buku menolak permintaan wawancara.
Federasi Sekolah Swasta Seluruh Pakistan yang mengklaim mewakili 150.000 sekolah, meluncurkan sebuah film dokumenter, "Saya bukan Malala".
Mereka menyoroti pandangan kontroversial Malala mengenai agama, pernikahan, dan cita-citanya terhadap agenda Barat.
“Orang tua tidak ingin anak-anak mereka mengikuti jejak Malala, bahkan jika dia terus memenangkan penghargaan,” kata Kashif Mirza, presiden federasi.
Baca juga: Ali Sethi Dukung Pendapat Kontroversi Malala Yousafzai Soal Pernikahan
“Malala telah jatuh ke dalam perangkap barat dan dia sekarang sedang mengerjakan agenda Barat melawan norma Pakistan,” tambahnya lagi.
Malala Yousafzai merupakan aktivis pendidikan dan vokal memperjuangkan hak-hak perempuan saat Taliban menyerang.
Ia ditembak oleh salah satu pasukan Taliban saat akan berangkat ke sekolah.
Karena keberaniannya, Malala mendapatkan penghargaan nobel perdamaian termuda di dunia.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Oxford, Inggris.
Malala juga kerap membagikan pemikirannya dan wawasannya yang luas saat di wawancarai berbagai media. (*)