Kuncinya bukan pada berapa lama waktu yang harus dihabiskan bersama, melainkan pada kualitasnya.
Ayoe menjelaskan bahwa sebenarnya 30 menit adalah waktu yang cukup untuk ayah dan anak menghabiskan waktu bersama.
“Artinya, memang 30 menit mendampingi dengan full, tidak disambi dengan aktivitas- aktivitas yang lain, sehingga anak mendapatkan koneksi emosi yang penuh dengan orang tua di saat itu dan dilakukan secara rutin setiap hari,” ungkap Ayoe.
Pergeseran pembagian peran mengasuh anak
Kawan Puan, dahulu peran ayah dan ibu dalam mengasuh anak ini masih dikotak-kotakkan.
Hal ini dikarenakan adanya konsep gender stereotype dan gender role expectation yang berlaku di dalam masyarakat.
Baca Juga: Menurut Ahli, Peran Ayah untuk Perkembangan Anak Itu Penting, Lo, Ini Manfaatnya
Gender stereotype dikenal sebagai keyakinan bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya berperilaku.
Namun, ada banyak bias dalam hal tersebut.
“Laki-laki itu digambarkan dengan stereotype yang lebih tenang, lebih logis, kemudian dalam tugas rumah tangga dia lebih providing atau sebagai pencari nafkah.”
“Sementara wanita itu lebih dominan secara emosi, kemudian dalam tugas rumah tangga lebih kepada tugas pengasuhan atau care taking, sebagai care taker,” ujar Ayoe.
Lalu dalam gender role expectation sendiri, perempuan diharapkan lebih berperan dalam pola asuh anak, sedangkan pria berperan dalam mencari nafkah utama.