Rijsttafel, Konsep Hidangan Makanan Akulturasi Indonesia-Belanda

Firdhayanti - Senin, 19 Juli 2021
Konsep penyajian makanan rijsttaffel yang termasuk Budaya Indis, akulturasi antara Belanda dan pribumi.
Konsep penyajian makanan rijsttaffel yang termasuk Budaya Indis, akulturasi antara Belanda dan pribumi. iStockphotos

Lambat laun, menyantap hidangan lokal pun menjadi kebiasaan lumrah. Ditambah lagi, makanan Indonesia yang kaya akan bumbu dan rempah merupakan hal yang sangat menarik bangsa Eropa. 

Baca Juga: Bukan dari Puncak, Begini Cara Memotong Tumpeng Sesuai Filosofinya

Menurut Fadly Rahman dalam Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial, disebutkan bahwa makanan tersebut diperkenalkan ke Hindia, terutama sejak akhir abad ke-19 dimana perempuan Eropa mulai datang ke Indonesia saat itu. 

Selain itu, rijsttafel juga disebutkan dalam buku Gids voor Reizigers yang mengatakan bahwa rijstaffel popular di kalangan status sosial tinggi. 

Menurut Onghokham dalam buku Runtuhnya Hindia Belanda, konsep rijsttafel ternyata sama dengan konsep makan keraton di Jawa. 

Rijcklofs van Goens, duta VOC heran saat melihat banyaknya jenis makanan yang disajikan saat ia datang ke Mataram di tahun 1656. 

Tak berbeda dengan Budaya Indis lainnya, rijsttafel hadir dari kalangan Indo yang memiliki keturunan Belanda-pribumi. 

Rahman mengatakan bahwa pengaruh ibu pribumi dalam konsep ini begitu kuat, disertai dengan kemampuan khusus pada selera makanan setempat. 

Agar terlihat mewah dalam pandangan Eropa, orang Belanda menambahkan peranti bergaya Barat seperti sendok dan garpu.

Penggunaan ini lumrah bagi orang Belanda demi status mereka, apalagi jika berbahan perak.

Sumber: National Geographic
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru