Lucy sendiri baru mengetahui bahwa astrologi itu lebih dari sekedar yang tertulis di majalah-majalah perempuan saat usianya 18 tahun dan mulai menggali serta mempelajari sisi spiritual dari astrologi dan tarot di usia 20 tahun.
"Kakak perempuanku yang pertama kali mengenalkanku dengan tarot. Dia meminjamkan kartu tarotnya lalu bilang, 'Coba kamu kocok kartunya, cari artinya terus jawab pertanyaan aku.'
"Setelah aku coba, dia bilang kalau aku punya 'bakat' di tarot dan harus pelajari lebih soal tarot," ungkap Lucy.
Ketertarikannya dengan spiritualitas lewat dua medium tersebut membuat Lucy memutuskan untuk menjadikan tarot sebagai pekerjaan sampingannya.
Menjadi tarot reader ternyata membawa ketenangan dan kedamaian sendiri bagi Lucy.
Baca Juga: Kenapa Perempuan Percaya Ramalan Zodiak? Ternyata Ini Alasannya Menurut Pakar
"Aku suka membantu orang. Aku akan sangat senang saat bisa memberikan saran dan kejelasan kepada orang lain untuk membantu mereka melewati sesuatu," ungkap Lucy.
Tarot yang berbasis pada intuisi membuat Lucy tertarik untuk mendorong kliennya untuk mendengarkan, mempercayai, dan lebih sensitif terhadap intuisinya.
"Saat aku membaca tarot, it's not my words, it's not my wisdom, tapi aku bisa membantu koneksi dengan klienku dan mendengarkan apa yang spiritual guides mereka ingin katakan," tambahnya.
Bagi Lucy, setiap orang memiliki koneksi dengan dunia spiritualnya sendiri karena pada dasarnya kita juga adalah jiwa atau roh.
Spiritualitas kita sendiri bisa berbicara lewat intuisi, maka Lucy selalu berusaha untuk membantu para kliennya dalam memahami intuisi mereka lewat tarot dan astrologi.