"Orang percaya bahwa spiritualitas sulit untuk dipahami karena memaksa kita untuk memisahkan semua yang telah kita ketahui dan usahakan untuk mencapainya di dunia ini.
"Padahal kan itu pemahaman dasar manusia dan kemampuan kita, hanya saja hidup menjadi semakin rumit sampai-sampai kita tidak bisa melihat spiritualitas kita sendiri," ungkap Lucy.
Lucy mengakui bahwa klien yang mau mendengarkan dan mengikuti arahan intuisinya kebanyakan adalah perempuan.
Astrologi dan tarot biasanya dipromosikan melalui majalah atau media perempuan.
Feminisasi astrologi ini, membuat laki-laki cenderung tidak percaya atau menganggapnya serius karena dianggap tidak dewasa dan terlalu girly.
Baca Juga: Diam-diam Menghanyutkan, Ini 4 Zodiak Paling Kalkulatif dan Cerdik
"Pengalaman dengan klien laki-laki, biasanya mereka tidak suka dikotak-kotakan dan benci ketika diberitahu orang lain apa yang salah dengan mereka," cerita Lucy.
Walaupun cukup populer, astrologi dan tarot juga merupakan hal yang sensitif, banyak masyarakat Indonesia yang masih tidak percaya dan merasa bahwa dua medium tersebut adalah hiburan semata.
Tidak sedikit juga terdengar klaim yang keliru mengenai astrologi dan tarot, hal tersebut seringkali membuat astrologi dan tarot dipandang negatif.
Lucy berusaha untuk tidak ambil pusing mengenai pandangan negatif terkait pekerjaannya, baginya yang terpenting adalah medium tarot dan astrologi telah membukakan jalannya untuk membantu orang lain. (*)