Ada lebih banyak atlet perempuan hamil dan menyusui yang ikut berkompetisi
Partisipasi atlet perempuan yang juga seorang ibu di Olimpiade sudah terlihat sejak berabad-abad lalu.
Melansir dari NBC News, Olimpiade Paris tahun 1900 adalah kali pertama atlet perempuan bisa berpartisipasi.
Kala itu, pemain golf Amerika, Mary Abbott bertanding melawan putrinya sendiri yaitu Margaret di babak final, dimana pertandingan dimenangkan oleh Margaret yang mendapatkan medali emas.
Sementara itu, partisipasi atlet perempuan yang sedang mengandung pun sudah terlihat dan makin berkembang.
Ada skater Martina Valcepina yang memenangkan perunggu dalam Olimpiade Sochi tahun 2014 dengan keadaan mengandung anak kembar.
Lalu ada pula pemain voli asal Amerika Serikat, Kerri Walsh yang memenangkan medali emas dalam keadaan mengandung lima pekan di Olimpiade London 2012.
Di Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan tahun 2021 ini, Lindsay Flach atlet perempuan yang sedang mengandung terlihat dalam uji coba Olimpiade cabang heptathlon bulan Juni lalu.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Atlet Perempuan Kini Boleh Bawa Anak ke Olimpiade Tokyo 2020
Begitu pun dengan petinju perempuan asal Kanada, Mandy Bujold yang hamil pada tahun 2018 dan bisa bersaing di kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Meskipun sebelum itu ia sempat berjuang di pengadilan untuk mendapatkan akomodasi untuk perempuan yang sedang hamil atau pasca melahirkan selama periode kualifikasi.
Pemain bola basket Kanada, Kim Gaucher juga berhasil mengajukan izin ke penyelenggara Olimpiade untuk membawa buah hatinya yang masih dalam masa menyusu ke Tokyo.
Padahal sebelumnya anggota keluarga atlet dilarang bergabung bersama mereka ketika bertanding di Olimpiade.
Berkat itu, saat ini atlet perempuan yang sedang masa menyusui boleh membawa anak ke Olimpiade Tokyo 2020.