The Gift, diadakan oleh Singapore Art Museum (20 Agustus – 7 November 2021)
Babak kedua rangkaian pameran ini mengeksplorasi gagasan pertukaran, pengaruh dan jejak melalui subyek pemberian, atau hadiah.
Mulai dari kegiatan sosial sampai pertunjukan budaya dan konsep filsafat, tindakan memberi hadiah yang tampak biasa itu sesungguhnya ambivalen dan bersifat paradoks, dan dengan demikian menjadi sumber pesona, kekesalan, serta perdebatan.
Berbeda dengan transaksi ekonomi, hadiah itu lebih dari sekadar objek yang dipertukarkan.
Hadiah mewujudkan keluasan hati sang pemberi, yang kerap menimbulkan kewajiban di pihak penerima, dan tanpa disengaja mungkin bahkan menjadi beban yang berat.
Pameran ini dikurasi oleh June Yap, bersama Anna-Catharina Gebbers, Grace Samboh dan Gridthiya Gaweewong dan diadakan di National Gallery Singapore.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Menarik di Jepang untuk Dikunjungi Setelah Pandemi
“Dengan berlandaskan konsep pemberian hadiah yang berkesan sederhana, pameran ini dikurasi untuk mengamati hal-hal berwujud dan tidak berwujud pada dan di sekitar objek, karya seni dan riwayat, serta bagaimana hal-hal itu saling terjalin. Sama seperti pemberian, hubungan kita dengan objek, karya seni dan riwayat tidak dapat dipertimbangkan tanpa memperhatikan hubungan antar orang. Dalam konteks pandemi, paradoks pemberian juga dapat dilihat sebagai tercermin dalam paradoks mengenai kontak yang diharapkan di tengah ketiadaannya, tetapi juga mengandung risiko besar,” pesan June Yap, Direktur Kuratorial, Koleksi dan Program, Singapore Art Museum.
Nation, Narration, Narcosis, Hamburger Bahnhof – Museum für Gegenwart – Berlin (4 November 2021 – 3 Juli 2022)
Dikurasi oleh Anna-Catharina Gebbers bersama Grace Samboh, Gridthiya Gaweewong dan June Yap, pameran di Berlin ini mengeksplorasi hubungan di antara bentuk-bentuk seni yang kritis - khususnya seni rupa pertunjukan, seni media berbasis waktu, dan instalasi - dan protes politik, trauma sejarah, dan kisah-kisah sosial.
Berbagai mitos dan cerita yang menyertai proses pembangunan bangsa, yang biasanya bersifat brutal, dipatahkan oleh kisah lain dalam karya-karya pada pameran ini.