Kecemasan akibat social distancing ini pada dasarnya terjadi akibat adanya perasaan terasing akibat tak dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
Apa lagi saat harus melakukan isolasi akibat positif terpapar Covid-19.
Lebih lanjut lagi, pada studi yang sama disebutkan bahwa pandemi Covid-19 turut memicu krisis ekonomi global yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri terkait dengan pengangguran dan tekanan ekonomi, rasa putus asa, bahkan perasaan tidak berharga
Belum lagi, kecemasan juga muncul di tengah masyarakat karena adanya ketakutan akan terpapar dan meninggal akibat Covid-19.
Terutama sejak munculnya mutasi-mutasi baru virus penyebab Covid-19 yang lebih ganas.
Baca Juga: Setelah Varian Delta, Muncul Covid-19 Varian Delta Plus, Seberapa Berbahaya?
Studi lainnya pun mengungkapkan bahwa ada beberapa golongan masyarakat yang sangat rentan akan gangguan mental selama pandemi.
Mereka yang termasuk ke dalam kelompok rentan tersebut di antaranya anak-anak, perempuan, remaja, dan lansia.
Nah Kawan Puan, pandemi memang belum kunjung berakhir.
Walaupun risiko gangguan mental ini lebih umum dirasakan oleh mereka yang memiliki riwayat masalah pada kesehatan mental sebelumnya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika siapapun dapat terdampak oleh fenomena ini.
Jangan pernah anggap remeh kesehatan mentalmu, ya.
Sebisa mungkin, cari lah support system dan distraksi yang baik untuk menghalau segala pikiran negatif dari kepala. (*)