Parapuan.co - Kawan Puan ingin memulai bisnis fashion di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang?
Jika iya, kamu tak perlu ragu karena seorang pakar menilai memulai bisnis fashion saat pandemi bukanlah sesuatu yang terlarang.
Asalkan kamu memahami perilaku konsumen dan menawarkan produk yang baik, memulai bisnis fashion bisa membantumu meraih sukses.
Baca Juga: Dari Peluang Bisnis yang Belum Banyak Dilirik, Sare/studio jadi Brand Lokal Sukses
Meski begitu, pakar yang merupakan konsultan fashion, Franka Soeria menyarankan supaya kamu memperhatian sejumlah hal sebelum memulainya.
Lantas, apa yang penting untuk diperhatikan dalam memulai bisnis fashion di masa pandemi?
Franka Soeria, CEO Marka The Fashion Accelerator menuturkan bahwa bisnis fashion mesti punya dua unsur, yaitu fungsional dan estetika.
Artinya, fashion tak cuma harus estetik (indah, menarik), tetapi juga berdaya guna atau fungsional.
Fashion dari Segi Fungsi
Dahulu sebelum pandemi, orang-orang akan lebih tertarik pada fesyen yang estetik tanpa memperhatikan fungsinya.
Namun, Franka menilai bahwa pandemi telah mengubah pandangan orang sehingga kegunaan barang-barang fesyen sama pentingnya dengan estetika.
"Kalau function aja biasanya nggak dianggap sebagai fesyen. Cuman, pandemi ini jadi mengubah pandangan itu," ucap Franka kepada PARAPUAN belum lama ini.
Franka juga menambahkan, pelaku usaha maupun konsumen kini lebih mengedepankan fungsi.
Baca Juga: Ini 3 Tips Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi ala Andien Aisyah
Misalnya untuk baju pesta, di mana pandemi memaksa penyelenggaraan acara lebih banyak dilakukan secara daring.
Hal itu membuat konsumen hanya membutuhkan pakaian berupa atasan yang notabene tampak di kamera ketika daring.
Dengan kata lain, tren fashion berubah dari model yang rumit menjadi lebih sederhana selagi bisa dikenakan untuk acara-acara tertentu.
"Kalau semisal baju pesta, kan kondisi seperti ini jarang ada acara-acara kumpul-kumpul, jadi bajunya disederhanakan," kata Franka.
"Simpel lebih ke outer-outer atau apa yang memang cuma untuk diperlihatkan setengah badan," tambahnya.
Fesyen dari Segi Estetika
Kendati menomorsatukan fungsi, nilai estetis produk fesyen ternyata tidak benar-benar ditinggalkan.
Pasalnya, Franka Soeria masih banyak mendapati pelaku bisnis fashion menciptakan produk yang estetis walau tetap fungsional.
Ia mencontohkan sebuah produk baju ibu dan anak yang didesain kembar, rupanya cukup laku dipasarkan ketika pandemi.
Nilai estetisnya terletak pada desain kembar yang kemudian dianggap menyatukan dan memperlihatkan kekompakan ibu dan anak walau di rumah saja.
"Ada yang memulai bisnis fesyen malah ketika pandemi, dan itu dia laku. Kenapa?" Tutur Franka.
Salah satu alasannya, menurut Franka ialah karena pebisnis tersebut hadir menciptakan tren.
Busana yang diusung juga tidak ribet, praktis, dan nyaman ketika dikenakan.
"Fungsional bukan berarti gitu-gitu doang kan. Kita mesti bikin yang fungsional dan estetis," tukasnya.
Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis Tanaman Hias Indoor? Perhatikan 4 Hal Ini
Singkatnya, kalau Kawan Puan ingin memulai bisnis fesyen di masa pandemi, perhatikan segi fungsi dan estetika produk.
Setelahnya, cari tahu apakah produk yang kamu tawarkan bisa menjadi solusi bagi calon konsumen di luar sana atau tidak. (*)